Sulteng Hari Ini
Ini Strategi Kementerian Pertanian Menghadapi Resesi Global 2023 Mendatang
Menanggapi statmen Jokowi mengenai prediksi resesi global 2023, Menteri Pertanian RI berikan strategi Kementrian Pertanian dalam hadapi ketidakpastian
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka
TRIBUNPALU.COM, PALU - Menanggapi statmen Jokowi mengenai prediksi resesi global 2023, Menteri Pertanian RI berikan strategi Kementrian Pertanian dalam hadapi ketidakpastian.
Presiden Joko Widodo dalam beberapa minggu ini mengeluarkan statmen 2023 gelap.
Maksud dari statmen tersebut menggambarkan kondisi perekonomian dunia yang tidak baik sehingga memungkinkan terjadinya krisis pangan global pada 2023 mendatang.
Menanggapi statmen dari Presiden Jokowi, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo secara daring dalam seminar holtikultura 2022 mengatakan, tahun 2023 kemungkinan besar dunia akan mengalami masalah krisis pangan dunia.
"Ditahun 2023 masalah krisis pangan didunia akan besar signifikan, bisa dikatakan akan gelap seperti pak Jokowi sering sebutkan," ujar Syahrul Yasin Limpo.
Baca juga: PRSI Banggai Raih Juara Umum Kejurprov PRSI 2022
Untuk menghadapi ketidakpastian di tahun 2023 tersebut maka Kementrian Pertanian RI mempunyai 3 strategi dalam menghadapinya yaitu:
1. Stategi meningkatkan kapasitas produksi dengan menekan laju inflansi dari cabai dan bawang merah ataupun putih, mengurangi impor kedelai, gula, tebu, daging sapi, bawang putih juga jangung;
2. Melakukan subtitusi impor dengan mengganti gandum menjadi ubi kayu, sorgum serta gula tebu menjadi gula non tebu seperti aren;
3. Melakukan peningkatan ekspor dalam produk sarang burung walet, ayam dan telur lokal.
Syahrul Yasin Limpo optimis Indonesia akan melewati ketidakpastian ekonomi dunia dengan bekerja secara bersama-sama.
Syahrul Yasin Limpo berpesan untuk menjadikan krisis pangan tahun 2023 mendatang sebagai pembelajaran sekaligus menjadikan kekuatan bagi Indonesia. (*)