Ricuh di Poboya

Satu Warga Diduga Terkena Peluru Karet saat Bentrok dengan Polisi di Poboya Palu

Kejadian itu bermula ketika petugas hendak membubarkan massa yang memblokir jalan menuju PT CPM, Rabu (26/10/2022).

Editor: mahyuddin
handover
ILUSTRASI - Warga Poboya berkumpul membahas tuntutannya atas lahan di kawasan konsesi PT CPM. Satu warga diduga tekena Peluru Karet saat bentrok dengan petugas kepolisian di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ketut Suta

TRIBUNPALU.COM, PALU - Satu warga diduga tekena Peluru Karet saat bentrok dengan petugas kepolisian di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Kejadian itu bermula ketika petugas hendak membubarkan massa yang memblokir jalan menuju PT CPM, Rabu (26/10/2022).

Kapolresta Palu Kombes Pol Barliansyah mengatakan, pacabentrok itu diduga satu warga merupakan penambang asal Gorontalo terkena Peluru Karet.

"Diperoleh informasi bahwa pasca bentrok terdapat satu warga inisial J (55) terkena tembakan Peluru Karet," ujar Barliansyah, Kamis (27/10/2022).

Selain itu Kapolresta Palu Kombes Pol Barliansyah menuturkan, pristiwa terjadi saat warga melakukan pemblokiran Jl Vatumoranga, itu merupakan akses menuju perusahaan PT CPM.

Baca juga: Lokasi Tambang Emas Poboya Ricuh, Anggota DPRD Palu Minta Pemerintah Evakuasi Perempuan dan Anak

Pihak kepolisian awalnya sudah berkomunikasi dengan Lurah Poboya Sri Rahayu dan Ketua Adat Moh Djafar.

"Meminta untuk melakukan negosiasi dengan pemuda Poboya yang melakukan pembakaran di jalan," ujar Barliansyah, Kamis (27/10/2022).

Setelah dilakukan negosiasi, pemuda dalam massa itu akhirnya membongkar sepetak tenda yang menutup jalan. 

"Tapi sepetak lagi masih berdiri kerangkanya, namun sepanduk sudah diturunkan," ujat Baliasnyah.

Setelah itu beberapa saat kemudian datang LHB Sulteng di perempatan Jl Vatumoranga, untuk menemui masyarakat dan tokoh pemuda.

Saat itu juga spanduk bertulisan protes warga dipasang kembali oleh pemuda di kerangka tenda. 

Kemudian Kapolsek Palu AKP Stefanus Sanam berserta satu pleton Brimob tiba di TKP pemblokiran jalan itu.

Petugas lalu memberikan imbauan terhadap warga dan pemuda untuk membuka akses jalan, dikarenakan kariawan perusahaan akan turun melalui jalan tersebut.

Namun terjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved