Ingin Bangkit dari Keterpurukan, Chelsea Bidik Pemain Bintang Napoli

Chelsea dikabarkan siap menawarkan dua pemain AC Milan dalam kesepakatan pertukaran untuk memboyong Rafael Leao ke Stamford Bridge.

The Blues dikatakan telah mengajukan tawaran terlambat untuk Leao di musim panas tetapi itu jauh dari penilaian Milan terhadap pemain sayap itu.

Enam gol dan sembilan assist pemain internasional Portugal itu hanya memperkuat tekad Chelsea untuk mendorong transfernya pada Januari.

Manchester City juga dikatakan tertarik pada pemain berusia 23 tahun itu.

Dengan AC Milan menetapkan harga yang diminta lebih dari £100 juta untuk aset berharga mereka.

Tuttomercatoweb mengklaim Chelsea bersedia membayar sebagian besar dari biaya itu, sambil menambahkan dua pemain untuk menutupi sisanya .

Laporan tersebut menyatakan bahwa Todd Boehly bersedia menawarkan Armando Broja dan Christian Pulisic untuk mempermanis kesepakatan.

Graham Potter telah melihat langsung bakat Leao musim ini setelah menghadapinya dua kali di babak penyisihan grup Liga Champions.

Dan bos Chelsea mengakui dia memiliki “kemampuan” untuk berkembang di Liga Premier .

“Anda dapat melihat kualitas dan keterampilan Leao, itu jelas. Tapi dia adalah bagian dari tim yang kuat. Kami harus menghormati itu [dia terikat kontrak," ucapnya.

“Saya sangat terkesan dengan Rafael Leao setiap kali saya menonton pertandingan Milan, dia adalah pemain top."

“Dalam hal apa yang terjadi di masa depan, siapa yang tahu apakah dia bisa melakukan ini di Liga Inggris atau tidak. Dia punya kemampuan, pasti," sambungnya.

Kontrak Leao dengan Milan berakhir pada 2024 dan tim Italia itu berusaha keras untuk mencapai kesepakatan mengenai paket yang ditingkatkan dengan pemain dan perwakilannya.

Direktur teknik Milan Paulo Maldini mengatakan bulan lalu bahwa dia yakin Milan adalah "klub terbaik" untuk Leao.

“Untuk perkembangan Rafa secara lengkap, menurut saya Milan adalah klub terbaik. Dia berusia 20 tahun, saya ingat bahwa pada usia 20 saya tidak memiliki semua kepastian ini."

“Masing-masing dari kita memiliki jalan yang berbeda: Saya ingat merasakan tekanan, saya membutuhkan tepukan di punggung, sebuah kata di masa-masa sulit. Orang-orang ini membutuhkan dukungan," terangnya.(*)

(Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com)