Pelecehan di Untad
Seorang Mahasiswi Prodi PPKN Untad Mengaku Alami Dugaan Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus
Seorang Mahasiswi Universitas Tadulako (Untad) di Kota Palu, Sulteng, inisial ZS (17) diduga mendapatkan tindakan pelecehan seksual di lingkungan kamp
Usai mengantar temannya, rekan perempuan yang tadi bersamaya menelepon korban, dan meminta tolong mengambilkan tali masker yang ketinggalan di ruangan operator komputer.
Sehingga korban kembali lagi ke ruangan operator komputer prodi itu, untuk mengambil tali masker.
Setelah tiba di sana, kunci motor korban justru kembali diambil oleh terduga pelaku J.
"Awalnya saya hanya diajak cerita, tiba-tiba dia mendekat ke arah saya yang posisi duduk tepat di depanya, dan hanya terhalang meja komputer," ujar SZ.
Setelah mendekat, terduga pelaku kemudian menyuruh korban untuk membuka maskernya, namun korban tidak mau.
Tapi terduga pelaku berhasil membuka masker korban dengan cara paksa.
"Lalu dia mencium saya. Terus saya bilang jangan begitu," ujarnya.
Karena sudah merasa ketakutan, korban lalu meminta kunci motornya dikembalikan agar Dia bisa cepat pulang.
Namun bukanya memberikan kunci motor, terduga pelaku justru meminta ZS untuk menemaninya rebahan.
"Dengan alasan akan mengembalikan kunci motorku jika saya menemaninya tidur. Jadi saya temani baring-baring di lantai," tutur SZ.
Dia juga menjelaskan, pada saat rebahan terduga pelaku tiba-tiba memasukan tangan ke dalam pakaian korban.
Seketika korban kaget dan berdiri lalu mencoba lari dari ruangan tersebut, namun tangannya dipegang terduga pelaku.
Setelah itu, terduga pelaku memapah atau menggendong korban dan mendudukannya pada kursi belakang komputer.
Korban sempat ingin menghubungi rekannya lewat ponsel, tapi karena panik sehingga dia lupa tempat menaruh HP.
"Saya pada saat itu sudah dalam kondisi menangis, dan adu mulut sama laki-laki itu. Tapi justru saya dibentak sama dia," ujarnya.