Sejarah Tahun Baru Imlek, Mengapa Tahun Baru Imlek Identik dengan Warna Merah?
Sejarah Tahun Baru Imlek, mengapa identik dengan warna merah? Simak penjelasannya berikut.
Lebih Banyak Kegiatan Tahun Baru Imlek: Dinasti Tang hingga Dinasti Qing
Kemakmuran ekonomi dan budaya selama dinasti Tang, Song, dan Qing mempercepat perkembangan Tahun Baru Imlek.
Kebiasaan selama festival menjadi mirip dengan zaman modern.
Menyalakan petasan, mengunjungi sanak saudara dan teman, serta makan pangsit menjadi bagian penting dari perayaan tersebut.

Kegiatan yang lebih menghibur muncul, seperti menonton tarian naga dan barongsai selama Pekan Raya Kuil dan menikmati pertunjukan lampion.
Fungsi Festival Musim Semi berubah dari yang religius menjadi yang menghibur dan sosial, lebih seperti saat ini.
Zaman Modern
Pada tahun 1912, pemerintah memutuskan untuk menghapus Tahun Baru Imlek dan kalender lunar, tetapi mengadopsi kalender Gregorian dan menjadikan 1 Januari sebagai awal resmi tahun baru.
Setelah tahun 1949, Tahun Baru Imlek diganti namanya menjadi Festival Musim Semi.
Hari itu terdaftar sebagai hari libur nasional.
Saat ini, banyak kegiatan tradisional yang menghilang tetapi tren baru telah dihasilkan.
Gala Festival Musim Semi CCTV (China Central Television), belanja online, amplop merah digital, pertunjukan kembang api, dan perjalanan ke luar negeri membuat Tahun Baru Imlek lebih menarik dan berwarna.
(Tribunnews.com/Yurika)
Polres Morowali Tangkap Dua Terduga Pembunuh WNA di Desa Topogaro |
![]() |
---|
Curi Besi, Dua Pria Tewaskan WNA Asal China di Morowali Sulteng, Begini Kronologinya |
![]() |
---|
Tiga Pemuda Morut Dapat Beasiswa Kuliah Gratis di China |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Viral Video Syur Diduga Libatkan WNA dan Jubir Tambang di Morowali |
![]() |
---|
Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Siap Layani Rute Internasional Palu–Tiongkok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.