KKB Papua

KKB Papua Kian Brutal, TNI-Polri Evakuasi 25 Warga Paro Menggunakan Helikopter

Aksi KKB Papua yang kian brutal membuat warga sipil mulai merasa ketakutan.

|
YouTube/Angin Salju Intan Jaya
Foto Ilustrasi - KKB Papua 

TRIBUNPALU.COM - Aksi KKB Papua yang kian brutal membuat warga sipil mulai merasa ketakutan.

Hal itu terlihat ketika TNI-Polri melakukan evakuasi 15 pekerja puskesmas di Distri Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Ketika itu, aparati TNI-Polri turut mendapati 25 warga yang ingin dievakuasi karena takut KKB Papua.

Proses evakuasi tersebut menggunakan 4 helikopter milik TNI-Polri.

Baca juga: Keberadaan Pilot Pesawat Susi Air yang Dibakar KKB Diketahui, Terdeteksi di Sekitar Distrik Paro

Sebanyak 25 warga Distrik Paro tersebut dievakuasi ke Distrik Kenyam, Nduga, pada Jumat (10/2/2023).

Diketahui, warga Paro merasa ketakutan setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, mengancam 15 pekerja bangunan dan membakar pesawat Susi Air, pada Selasa (7/2/2023) lalu.

"Saat kami melakukan evakuasi para pekerja pembangunan Puskesmas Distrik Paro, menemukan bahwa masyarakat turut mengamankan diri ke arah Kenyam," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani di Mimika, Jumat.

Menurut dia, kondisi warga yang hendak berjalan kaki ke Kenyam sangat memprihatinkan karena mereka tidak membawa bahan makanan.

Sementara jarak ke Distrik Kenyam cukup jauh dan biasanya warga Paro membutuhkan waktu hingga empat hari untuk berjalan kaki ke Kenyam.

Karena kondisi tersebut, aparat keamanan memutuskan untuk mengevakuasi warga di sekitar Gunung Wea yang menjadi lokasi penjemputan 15 pekerja bangunan pada Rabu (8/2/2023) lalu.

"Jam 7 tadi kita dropping pasukan untuk melakukan evakuasi, jam 10 tadi rombongan pertama berjumlah 25 orang sudah sampai di Kenyam," kata Faizal.

Dari 25 warga yang telah dievakuasi, 13 di antaranya adalah anak-anak dan sisanya orang dewasa.

Namun terdapat seorang ibu yang dievakuasi dalam keadaan sakit dan kini sudah menjalani perawatan di Puskesmas Kenyam.

Menurut Faizal, proses evakuasi masih akan terus dilakukan hingga dipastikan sudah tidak ada Warga Paro yang berada di perjalanan menuju Kenyam.

Situasi keamanan di Distrik Paro menjadi tidak kondusif setelah KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Paro, pada Sabtu (4/2/2023).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved