Apa Itu Rukyatul Hilal? Metode Penentuan 1 Ramadhan yang Sering Digunakan Nahdlatul Ulama atau NU

TribunPalu akan menyampaikan arti kata Rukyatul Hilal sebagai metode penentuan 1 Ramadhan oleh NU.

Editor: Imam Saputro
TRIBUNNEWS / DANY PERMANA
Ilustrasi Hilal : Arti kata Rukyatul Hilal dalam metode penentuan 1 Ramadhan. 

Apa Itu Rukyatul Hilal? Metode Penentuan 1 Ramadhan yang Sering Digunakan Nahdlatul Ulama atau NU

TRIBUNPALU.COM - Tak lama lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan tahun 1444 Hijriyah atau 2023 Masehi.

Saat menentukan awal Ramadhan, terdapat metode yang disebut dengan Rukyatul Hilal.

Metode penentuan kalender Islam ini sering digunakan oleh organisasi Islam, Nahdlatul Ulama atau NU.

Melalui proses Rukyatul Hilal, maka dapat diketahui tanggal 1 Ramadhan dan 1 Syawal untuk memperingati awal puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

Lalu apa yang dimaksud dengan Rukyatul Hilal dalam penentuan penanggalan kalender Islam?

Untuk mengetahui arti kata Rukyatul Hilal dan pengertiannya, kamu bisa menyimak informasi berikut ini.

TribunPalu akan menyampaikan arti kata Rukyatul Hilal sebagai metode penentuan 1 Ramadhan oleh NU.

Baca juga: Jelang Puasa Ramadhan 2023! Ini Rekomendasi Menu Sahur Bagi Penderita Penyakit Jantung

Baca juga: Apa Itu Hisab Wujudul Hilal? Metode Penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal Menurut Muhammadiyah

Pengertian Metode Rukyatul Hilal

Melansir dari tayangan YouTube Metro Tv, Rukyatul Hilal memiliki arti melihat bulan yang berasal dari Bahasa Arab.

Proses melihat bulan ini dilakukan di tepi pantai agar lebih mudah menemukan hilal, di mana pantai menjadi lokasi strategis karena tidak banyak penghalang.

Makna lain yang TribunPalu dapat dari artikel TribunBatam, Rukyatul Hilal juga berarti kegiatan melihat bulan tanggal satu.

Terlebih lagi melihatnya untuk menentukan hari permulaan dan penghabisan puasa Ramadhan.

Sedangkan hilal menurut KBBI berarti bulan sabit atau bulan yang terbit di tanggal satu bulan Kamariah.

Hilal juga diartikan sebagai penampakan bulan baru yang merupakan penanda dimulainya bulan baru dalam kalender Hijriyah.

Melansir dari kanal YouTube Khazanah Ilmu, Ustaz Abdul Somad juga menjelaskan tentang ketentuan Rukyatul Hilal.

Ia mengatakan jika penetapan 1 Ramadhan yang dilakukan oleh Muhamamdiyah, NU dan MUI yang ada di Indonesia memiliki kebenaran.

Baca juga: Niat Amalan Puasa Qadha Lengkap Tata Cara Fidyah, Segera Laksanakan Jelang Ramadhan 2023!

Baca juga: Jelang Ramadhan 2023! Berikut Doa Berbuka Puasa dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Ilustrasi : Penetapan 1 Ramadhan dengan metode Rukyatul Hilal.
Ilustrasi : Penetapan 1 Ramadhan dengan metode Rukyatul Hilal. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Persimpangannya dikatakan UAS adalah penetapan pada angka minimalnya.

"MUI dan NU menetapkan angka 2 derajat, jika 2 derajat maka bisa dikatakan hilal. Jika kurang bukan.

Kalau Muhammadiyah 0,50 sudah dianggap sebagai Hilal," sambungnya.

Metode Hisab Wujudul Hilal

Metode Hisab Wujudul Hilal digunakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 2023.

Muhammadiyah akan mengawali bulan Ramadhan 1444 Hijriyah pada 23 Maret 2023.

Melalui metode ini, Muhammadiyah telah merilis tanggal-tanggal penting dalam Islam selama kurun waktu yang panjang.

Lalu apa itu metode Hisab Wujudul Hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah?

Melansir dari tayangan Muhammadiyah Channel, Hisab Wujudul Hilal merupakan salah satu metode untuk menentukan penanggalan dalam kalender Islam.

Hisab Wujudul Hilal yaitu penggunaan perputaran bulan untuk menentukan penanggalan bulan Qomariyah.

Disebutkan jika penentuan kalender ini bisa dipakai untuk menentukan tanggal-tanggal penting puluhan bahkan ratusan tahun mendatang.

(TribunPalu/HKim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved