Sulteng Hari Ini

Bersama Badan Siber dan Sandi Negara, DKIPS Sulteng Bakal Bentuk Tim CSIRT

Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Persandian mengadakan Rapat Koordinasi Persiap

|
Editor: Haqir Muhakir
Handover
Suasana rapat persiapan pembentukan Tim CSIRT Sulteng. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka 

TRIBUNPALU.COM, PALU – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Persandian mengadakan Rapat Koordinasi Persiapan Pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, Selasa (21/2/2023).

Tujuan dari pembentukan Tim CSIRT untuk melakukan penyelidikan yang komprehensif dan dapat melakukan pencegahan adanya insiden keamanan siber. 

Dalam kesempatan itu, Sekretaris DKIPS Prov Sulteng Aswin Saudo menyampaikan berkaitan dengan persiapan pembentukan CSIRT, Sulawesi Tengah sedikit terlambat.

Oleh karena itu Aswin mengharapkan pada tim BSSN untuk membantu hal-hal yang diperlu dipersiapkan sehingga tidak menemui kendala kedepannya.

Baca juga: Penjelasan Wawali soal 4 Raperda Dibahas di DPRD Palu, Singgung Pengembangan Industri Ekonomi

Pada kesempatan yang sama Ketua Tim Pembentukan CSIRT Organisasi pada Pemerintah Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah Sri Boentaran Darmo Kusumo menyampaikan, pada tahun 2023 ada 3 Provinsi yang menjadi target pembentukan CSIRT,  termasuk Sulawesi Tengah.

“Target kami memang di tahun ini  CSIRT bisa terbentuk di Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah,” kata Sri Boentaran Darmo Kusumo.

Sri Boentaran Darmo Kusumo menyampaikan hasil pemantauan terkait Trafik Keamanan Siber Nasional selama periode Januari sampai dengan Desember 2022 di Indonesia.

Tercatat ada 976.429.996 anomali trafik, dimana 56,86 persen serangan malware, 14,75 persen kebocoran informasi, 10,90 persen terkait dengan Trojan dan sisanya merupakan anomali lainnya.

Lebih spesifik lagi, anomali di sektor pemerintah daerah terdapat 4.045.233 anomali, dimana 52,12 persen disebabkan oleh serangan malware.

Baca juga: Penjelasan Wawali soal 4 Raperda Dibahas di DPRD Palu, Singgung Pengembangan Industri Ekonomi

“Berangkat dari aspek peraturan dan juga bentuk serangan yang ada menjadi penting untuk membentuk Tim CSIRT disetiap pemerintah daerah” ucap Sri Boentaran Darmo Kusumo.

Diharapkan dengan adanya CSIRT dapat mempercepat proses penanganan insiden dan mencegah insiden terulang kembali.

Turut hadir dalam kesempatan itu BSSN RI, Diskominfo Kabupaten Parigi Moutong, Kepala Bidang, Pejabat Fungsional, serta ASN lingkup Dinas Kominfo Provinsi Sulteng. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved