Tetap Berkreasi di Tengah Pandemi, Pelukis Kardus Jajal Pameran Online, Kini Mendunia dari Beranda

Kisah pelukis kardus asal Palu yang berjuang tetap memamerkan karya di tengah Pandemi Covid-19, kini karyanya dari beranda rumah bisa menjangkau dunia

Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
Tribunpalu.com/Faiz
Febriandi saat menunjukkan hasil karya lukisanny di kediamannya, Kompleks Perumahan Bumi Roviga, Kelurahan Tondo, Mantikolore, Palu Sulawesi Tengah, Sabtu (2/3/2019). 

" Waktu itu saya hanya kirim karya saya ke Jogja, tapi saya sebagai pelukis belum bisa hadir langsung karena masih PPKM meski sudah agak longgar," terang dia.

Ia mengirimkan satu karya dalam dalam event nasional, “Representasi #4: PAHLAWAN NASIONAL" di Pendhapa Art Space Yogyakarta yang berlangsung pada 10 November - 10 Desember 2021 ini.

Febri menjadi satu-satunya pelukis yang mewakili Provinsi Sulawesi Tengah dalam gelaran seni tingkat nasional tersebut .

Seniman yang terkenal dengan lukisan dengan ciri khas kardus atau style manusia karton ini mengusung sosok Jenderal Sudirman.

" Saya memilih sosok Jenderal Soedirman karena belau salah satu pahlawan nasional yang sangat berjasa bagi kemerdekaan Indonesia, dan beliau Jenderal termuda yang berani melawan agresi militer ditengah penyakit TBC yang beliau derita, " ungkap Febri.

Pelukis yang pernah melukis Presiden Jokowi dengan gaya " manusia kardus" ini mengatakan membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan lukisan Jenderal Sudirman.

" Intinya temanya tentang Jenderal Sudirman, untuk detailnya nanti bisa disaksikan saat pameran sudah dibuka agar unsur surprisenya tetap ada," ujar dia.

" Pameran ini juga bertujuan untuk menyosialisasikan nilai-nilai nasionalisme, " kata dia.

Mendunia dari Beranda

Dampak positif dari pameran secara online, lukisan Febri juga dilirik orang dari penjuru dunia.

" Ketika pameran di Jepang, ada lukisan saya yang terjual, nilainya lumayan, sekitar 3 ribuan dollar," terang warga Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikolore, Kota Palu, Sulawesi Tengah ini.

" Jadi kami seniman dari seluruh dunia memamerkan karya, dan jika ada yang tertarik bisa membelinya, dan kami kirim dari Palu ke pembeli kami," kata Febri,

Dengan adanya pameran secara online tersebut, dia mengakui jangkauan untuk memamerkan karya jadi tak terbatas,

" Jadi waktu pandemi itu saya tetap bisa berkarya di beranda (rumah), dan lukisan kardus saya menjangkau (dilihat) orang sedunia."

Ia tak menampik nilai jual lukisan di luar negeri bisa lebih tinggi dibandingkan ketika dijual secara tatap muka di ruang pameran,

Sumber: Tribun Palu
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved