Tetap Berkreasi di Tengah Pandemi, Pelukis Kardus Jajal Pameran Online, Kini Mendunia dari Beranda
Kisah pelukis kardus asal Palu yang berjuang tetap memamerkan karya di tengah Pandemi Covid-19, kini karyanya dari beranda rumah bisa menjangkau dunia
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
" Ada yang terjual 3 ribu sampai puluhan ribu dollar," terangnya.
Lukisan Kardus Dikoleksi Jokowi, Rudiantara hingga Sri Mulyani
Lukisan kardus Febri sudah menjadi koleksi beberapa tokoh penting di republik ini.
Sebut saja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan sejumlah tokoh nasional lainnya tertarik dengan lukisan karya Febri.
Apresiasi itu ditunjukkan dengan mengoleksi lukisan kardus milik Pelukis asal Kota Palu ini.
Lukisan dengan ciri khas 'manusia kardus' tampaknya memikat hati tokoh nasional.
Mulai dari Presiden Jokowi, Rudiantara, Susi Pudjiastuti, dan Sri Mulyani.
Febri, sapaannya mengatakan, seri lukisan 'tokoh inspiratif' yang melukiskan potret wajah para tokoh nasional itu mampu menggerakkan hati pemilik wajah dalam lukisannya.
Menurutnya, hal itu membuat para tokoh itu memutuskan untuk mengoleksi karya Febri.
"Saya sangat bersyukur lukisan saya diminati para tokoh nasional kita," ungkap Febri.
Menurut Febri, masih banyak tokoh-tokoh nasional di Indonesia yang mencintai dunia seni dan mau menyisihkan hartanya untuk mengoleksi karya lukisan.
" Terakhir yang mengoleksi Ibu Sri Mulyani dan Bu Susi" tambahnya.
Lanjut Febri, masih banyaknya tokoh-tokoh Indonesia saat ini yang peduli dan mengapresiasi lukisan para seniman Indonesia, harusnya menjadi sbeuah kesyukuran.
Sebab, dukungan pribadi dari para tokoh itu untuk mengoleksi lukisan secara nyata, sangat membantu memajukan keseni-rupaan di Indonesia.
Dimana kata Febri, apresiasi finansial yang diberikan para tokoh tersebut mendorong semangat dan pengembangan sumber daya untuk mewujudkan kreativitas dan gagasan para seniman lebih jauh lagi.
"Mereka memiliki jiwa teladan seperti Bung Karno," puji Febri.
Ciri khas Lukisan Kardus
Jika dilihat sepintas, hasil karya Febri seperti seni kolase, karya seni tempel yang komposisinya terdiri dari berbagai macam bahan yang ditempel pada permukaan pola.
Tapi ternyata ini adalah murni sebuah karya lukisan yang dikerjakan dengan bahan seadanya.
Dengan bermodalkan cat minyak dan media canvas, Feriandi mampu menciptakan lukisan tiga dimensi manusia berbalut kardus.Lukisan ini karya Febriandi ini merupakan kombinasi antara realitas sosial dan kritik sosial.
Ciri khas manusia kardus ini mulai ditekuni Febri sejak tahun 2007.

Saat itu ia masih duduk di Bangku kuliah Jurusan Seni Murni Lukis, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Hobi melukis ini digeluti Febri sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas tiga.
Hobi melukis ini terus diseriusinya dengan melanjutkan sekolah di Insitut Seni Indonesia (Jogjakarta).
"Di situ saya mulai mengasah kempuan saya dalam bidang melukis," kata Febriandi.
Di ISI Yogya Febriandy dibimbing menjadi pelukis yang profesional.
Bukan itu saja, seniman di sana juga dituntut memiliki ciri khas sendiri, khususnya karya lukisan.
"Ketika orang melihat lukisan kita, orang langsung tahu, oh ini lukisannya si A, jadi tanpa perlu bertanya lagi," katanya.
Karya lukisan manusia kerdus Febri, telah membawanya ke pelbagai pameran.
Baik di beberapa kota besar di Indonesia maupun mancanegara.
Pada tahun 2010 dan 2011, Febri pernah mengikuti pameran lukisan ASYAAF di LVS Gallery, Seoul, Korea Selatan.
"Waktu masih kuliah saya sering pameran juga, di Jakarta, Yogya, Bandung, dan Surabaya.
Kemudian awal 2014, Febriandy memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Saat itu kawan saya bilang bangunlah Palu lewat seni," kenang Febri.
Pencapaian yang tidak bisa dilupakan Febri adalah pada saat hasil karyanya “The Seventh President” dan “21 Juni”, dibeli dan menjadi koleksi pribadi Presiden RI, Joko Widodo.
Pada tanggal 23 Juni 2015, ia diundang ke Istana Negara untuk bertatap muka langsung dengan presiden untuk menunjukan hasil karyanya.

Selain itu Febriandy juga melukis beberapa menteri kabinet Jokowi yang memang sangat menginsipirasi baik untuk dirinya maupun untuk masyarakat.
Serta menteri kabinet seperti Menkominfo Rudiantara, Menteri Kelauatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Terciptanya karya lukisan manusia kardus ini, berawal dari sebuah peristiwa unik.
Saat masih kuliah Febri yang tengah duduk melamun di kampusnya, tak sengaja memandangi tumpukan kardus yang berada di depan matanya.
Kemudian terbesit untuk membuat sebuah hasil karya lukis dengan objek manusia tapi wajah hingga seluruh tubuhnya seperti tersusun dari kardus.
"Awalnya dulu saya hanya melukis objek manusia dengan model perempuan, tapi karena saya pikir hasilnya biasa-biasa saja dan tidak memilki nilai jual tinggi," katanya.
"Makanya kemudian saya kombinasikan dengan kardus, karena memang memiliki nilai artistik yang tinggi," tambahnya.
Dari situ, mulailah Febri mengeksplor gaya melukis manusia kardusnya.
Bagi Febri, manusia kardus memiliki nilai artistik dan sosial yang tinggi.
Ia menjelaskan, di dalam dunia seni, barang yang dibungkus dengan sesuatu yang sederhana jadi akan lebih bernilai.
"Kardus itu banyak digunakan orang, selain bermanfaat untuk melindungi barang, dia juga memiliki nilai kesedrhanaan," tuturnya.
Ia menambahkan, banyak orang berfikir kardus itu identik dengan kumuh.
Tapi dalam seni berbeda, sesuatu yang dibuang, bisa menjadi bernilai jika dikemas dengan secara elegan.
"Sebenarnya kardus itu memiliki nilai fashion," ujarnya.
Untuk menghasilkan satu lukisan, Faberiandi membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.
Kerena dengan tujuan mendapatkan hasil terbaik Febriandi harus mengerjakannya secara bertahap.
Febriandi harus membuat objek dulu, baru kemudian dikombinasikan dengan balutan kardus.
"Pekerjaannya lama karena memang bukan melukis asal-asalan, kita juga harus memiliki pesan di dalam lukisan," tuturnya.
Bahkan Febri memiliki sebuah hasil karya yang pengerjaanya memakan waktu selama 1 tahun.
Lukisan tersebut bukuran 2x3 meter, dan terlama yang ia kerjakan.
Ada juga karya yang memakan waktu satu minggu, berukuran 10 R.
Hingga saat ini, Febriandi sudah menghasilkan puluhan karya lukis.
Termasuk 6 karyanya yang menjadi koleksi di Korea Selatan.
Selain objek lukisan perempuan, dalam lukisan Febri, tampak dominan para tokoh-tokoh dunia dan nasional.
Ada juga tokoh-tokoh dunia yang sudah menginspirasi banyak orng seperti pendiri Microsoft Bill Gates dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg.
Febri mempunyai impian untuk menggelar pameran tunggalnya di Paris, Ibukota Prancis.
Saat ini, ia tengah mengumpulkan karya-karyanya untuk pameran tersebut.
"Namanya juga pameran di negeri orang, butuh persiapan-persiapan, karena di sana (Paris) butuh biaya yng tidak sedikit," tuturnya.
Febri mengakui bahwa pelukis macam Ivan Sandorfi, Affandi dan Dedi Supria sangat menginspirasinya ketika masih duduk di bangku kuliah.
Semangat melukis dan gaya realisme yang diusung oleh ketigannya menjadi inspirasi Febri dalam melukis.

Reaksi Jokowi usai Prabowo Copot Budi Arie dari Menteri |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Roy Suryo Persoalkan Kualitas 99 Saksi di Kasus Ijazah Jokowi |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Ungkap Perkembangan Kasus Ijazah Jokowi, 99 Saksi dan 600 Bukti Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Panas, Rismon Sianipar Sebut Rektor UGM Pengecut Terkait Polemik Ijazah Jokowi |
![]() |
---|
Diperiksa Terkait Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar Tak Gentar: Analisis Kita Ilmiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.