Pilpres 2023

Isu Ganjar Pranowo Jadi Capres dari PDIP, Bambang Pacul: Itu Tergantung Ketua Umum, Titik!

Bambang Pacul soal isu Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024. Bambang Pacul menegaskan, seluruh keputusan pencalonan kewenangan Ketua Umum.

Instagram @ganjar_pranowo
Bambang Pacul soal isu Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024. Bambang Pacul menegaskan, seluruh keputusan pencalonan kewenangan Ketua Umum. 

Adapun elektabilitas Anies Baswedan juga mengalami peningkatan pada April 2023 sebesar 25,3 persen, dari sebelumnya 24,0 persen pada Februari 2023.

"Kalau berpikir secara sederhana, penurunan 8,1 persen turunnya suara Ganjar itu terpecah menjadi undecided voters, lalu sebagian ke Prabowo, sedikit ke Anies," kata Djayadi dalam rilis survei daring, ditulis Senin (10/4/2023).

Djayadi menyebut Salah satu penyebab anjloknya elektabilitas Ganjar  ditenggarai terkait pernyataan Ganjar yang menolak timnas Israel di Piala Dunia U-20.

Bahkan, Gubernur Jawa Tengah itu juga disebut-sebut sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebelumnya ramai diberitakan ada perseteruan antara Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo terkait kedatangan tim Israel ini.

Menurunnya dukungan terhadap Ganjar dapat dibaca juga sebagai ketidakyakinan publik terhadap sikap Ganjar yang terkesan masih ragu-ragu.

Menanggapi hasil survei LSI, Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIII, Philips J. Vermonte menilai momentum isu bisa jadi pelajaran untuk para capres, termasuk isu penegakan hukum dan korupsi agar dapat menarik suara rakyat. 

"Isu sepak bola ini hal menarik karena berarti sebetulnya ada momentum sensitifitas isu. Pemilu 10 bulan lagi itu mungkin jadi pelajaran buat para capres, momentum politik itu bisa diciptakan tapi juga bisa datang dari luar, mungkin Ganjar surprise juga efeknya," kata Philips J. Vermonte dalam kesempatan yang sama.

"Walaupun kali ini Israel, temporer ya, karena saya lihat Ganjar dan Prabowo berusaha dekat dengan Jokowi agar diapprove publik. Jadi ruang masih terbuka, suara bisa bertambah atau menurun," sambungnya.

Meski sempat digadang-gadang sebagai capres 2024 dari PDIP,  endorsment atau sinyal dukungan yang dilakukan Presiden Joko Widodo kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ternyata membuat elektabilitas Ganjar menurun.

Kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi masih di atas 73 persen sehingga pengaruhnya masih sangat besar dalam menentukan calon penerus yang bisa menjaga legacy yang telah dibuatnya.

Dari survei yang dilakukan LSI pada periode 31 Maret-4 April 2023, terlihat  pergeseran poros yang sangat besar pada tiga kandidat capres 2024, di mana elektabilitas Prabowo Subianto semakin menguat, Ganjar Pranowo cenderung mengalami kemunduran, sementara Anies relatif tidak banyak berubah.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, jika elektabilitas Ganjar terus menurun, kemungkinan besar Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan duet di Pilpres 2024.

"Prabowo dan Ganjar bisa saja berduet, siapa yang jadi capres dan cawapres itu tergantung elektabilitas dan keikhlasan PDIP sebagai partai pemenang pemilu apakah mau kandidatnya menjadi cawapres atau tidak," ujar Burhanuddin dalam rilis LSI tersebut.

Adapun untuk partai politik yang paling banyak dipilih masyarakat versi survei LSI masih ditempati PDIP 17,7 persen, Gerindra 12,8 persen, Golkar 7,8 persen, PKS 7,6 persen, Demokrat 5,4 persen, PKB 4,4 persen, NasDem 4,1 persen, dan Perindo 3,1 persen.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved