Dirut Perusda Kota Palu Mundur dari Jabatannya

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Lisna

TRIBUNPALU.COM, PALU - Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perusda) Kota Palu Ihksan Syarifuddin dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya.

Hal tersebut dibenarkan Direktur Operasional Perumda Kota Palu Rustam B Makalama saat dikonfirmasi TribunPalu.com, Rabu (3/5/2023).

Ia mengatakan, Dirut Perusda Kota Palu itu telah mengundurkan diri tapi bukan karena alasan tertentu tetapi alasannya untuk melanjutkan studi S3.

“Kebutulan saja itu tidak ramai-ramai saya baca dipengunduran dirinya itu ingin fokus ke studinya, dia kan ambil S3 di Untad,” kata Rustam.

Baca juga: Direksi Baru Perusda Kota Palu Target Buat Rumah Kemasan untuk UMKM

Diketahui kabar pengunduran Dirut Perusda Kota Palu itu mulai efektif mengundurkan diri per 1 April 2023.

Sebelumnya Ihksan Syarifuddin mengirimkan surat kepada Kuasa Pemilik Modal (KPM) alias tertuju kepada Wali Kota Palu.

Kemudian ditembuskan kepada Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Palu pada 27 Maret 2023.

Informasi terakhir oleh Rustam B Makalama posisi jabatan Dirut Perumda masih kosong alias belum ada Pelaksana Tugas yang ditugaskan mengisi jabatan tersebut.

Wasiat Eks Dirut

Bekas Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perusda) Kota Palu Ihksan Syarifuddin mundur dari jabatannya karena alasan tertentu sejak 1 April 2023.

Pria kelahiran Pesik, 10 September 1982 itu enggan menyebut alasannya secara spesifik.

Namun, dia meninggalkan wasiat untuk Pemerintah Kota Palu sebelum hengkang dari jabatannya itu.

Jebolan S1 Teknik Elektro Universitas Tadulako itu berharap, Pemerintah Kota Palu harus mampu menempatkan diri ke depan supaya Perusda dapat berjalan dengan baik.

"Perusahaan daerah itu, ownernya pemerintah. Selayaknya perusahaan besar ketika merekrut profesional, maka perusahaan sudah menyiapkan segala sesuatunya. Bukan orang yang direkrut semua yang disuruh eksekusi," jelas Ihksan Syarifuddin via WhatsApp, Sabtu (6/5/2023).

Dia juga menyarankan Pemkot untuk menjadikan Perusda Kota Palu sebagai prioritas.

Bukan hanya dalam penyertaan modal, tapi dukungan bisnis untuk segala kondisi.

"Harapan kami, Pemkot bisa mengubah pola dan strategi dalam memperlakukan BUMD ke depan. Jangan hanya untuk kepentingan politik," ujar Ihksan Syarifuddin.(*)