Apa Arti Kata Bajingan? Kata yang Tengah Jadi Perbincangan di Media Sosial, Apakah Bermakna Umpatan?

Apa arti dari Bajingan yang tengah jadi perbincangan di media sosial? Bajingan saat ini lebih dikenal sebagai kata dengan konotasi negatif .

Editor: Imam Saputro
Freepik
Apa arti dari Bajingan yang tengah jadi perbincangan di media sosial? Bajingan saat ini lebih dikenal sebagai kata dengan konotasi negatif dan sering jadi kata makian. 

Skripsi berjudul Kontruksi Makna Kata Bajingan (Studi Etnografi Perubahan Makna Kata Bajingan dalam Komunitas Kusir Gerobak Sapi di Bantul Yogyakarta) itu juga menyebut soal tarif bajingan.

Pada 1975, tarif untuk membawa material sampai ke tujuan dalam sekali angkut berkisar Rp150. dan komunitas bajingan juga masih bertahan hingga hari ini.

Bajingan profesi mulia

Katiman (64) dengan gerobak sapi atau bajingannya yang masih beroperasi mengangkut wisatawan di Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/5/2018)

Seperti pengertian dan sejarahnya, bajingan awalnya adalah profesi yang positif.

Bahkan bajingan memiliki akronim yang menyebut profesi yang baik dan dekat dengan Tuhan.

Desanti Arumingtyas Dyanningrat dalam Perancangan Buku Nilai Sejarah Dan Filosofi Mataram Islam Pada Gerobak Sapi menjelaskan bahwa dalam kultur budaya Jawa kusir gerobak sapi disebut 'bajingan', singkatan dari bagusing jiwo angen-angening pangeran.

"Artinya orang baik yang dicintai Tuhan," tulis Desanti.

"Mulianya, pada saat perjuangan kemerdekaan, bajingan jadi salah satu opsi dalam perang geilya untuk persembunyian para pejuang dibalik rumput dan hasil panen dalam gerobaknya," kata dia.

Lalu, kenapa bajingan sekarang jadi kata makian?

Pergeseran makna bajingan

Merunut pergeseran makna bajingan dari profesi mulia hingga mulai jadi kata makian bisa ditelisik dari tulisan Multatuli.

Dalam bukunya berjudul Max Havelaar terbitan tahun 1860, kata bajingan mulai berkonotasi negatif.

"Nak, jika mereka memberitahumu bahwa aku adalah bajingan yang tidak memiliki keberanian melakukan keadilan, bahwa banyak ibu yang meninggal karena kesalahanku…" tulis Multatuli.

Penggalan tulisan itu mengindikasi penggunaan kata 'bajingan' sebagai bentuk umpatan sejak abad ke-19.

Bajingan sering terlambat

Para bajingan saat membawa gerobak sapi keluar dari area festival di Sleman, DIY, Minggu (24/8/2014).

Bajingan yang populer di Jawa pada awal 1900 hingga 1940-an, menjadi kendaraan yang cukup langka di wilayah pelosok Yogyakarta.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved