Semesta Mencegah Stunting

Paripurna APBD Perubahan 2023, Fraksi PKS Singgung Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Menurutnya, prevalensi Stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulawesi Tengah masih sangat tinggi.

Penulis: Lisna Ali | Editor: mahyuddin
LISNA/TRIBUNPALU.COM
Politisi PKS Wiwik Jumatul Rofiah dalam membacakan pandangan umumnya 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Lisna

TRIBUNPALU.COM, PALU - Sebanyak tujuh fraksi DPRD Sulteng menyerahkan draft pandangan umum terkait Ranperda APBD Perubahan 2023 dalam rapat Paripurna, Selasa (5/9/2023).

Dari total delapan fraksi DPRD Sulteng, hanya ada satu fraksi yang memilih membacakan yaitu Fraksi Partai Keadilan Sejahtera oleh Wiwik Jumatul Rofiah.

Politisi PKS Wiwik Jumatul Rofiah dalam membacakan pandangan umumnya menyoroti dua hal yaitu prevalensi Stunting di Sulteng, maupun upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian alam.

Menurutnya, prevalensi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Sulawesi Tengah masih sangat tinggi.

Baca juga: Kolaborasi Telkom dan TribunPalu.com Salurkan Bantuan Gizi ke Balita Berisiko Stunting di Kota Palu

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi Stunting di sulawesi Tengah tercatat 28,2 persen.

Angka itu dikatakan sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2021, yakni sebesar 29,7 persen.

Sementara untuk data Kemiskinan Ekstrem di Sulteng masih di atas rata-rata nasional yaitu 3,02 persen.

“Kedua kasus ini masih memerlukan perhatian dan kerja ekstra dalam semua pihak dalam rangka menekan angka Stunting, serta mengejar target Kemiskinan Ekstrem 0 persen di tahun 2024 sebagaimana program yang dicanangkan Presiden RI,” kata Wiwik saat membacakan pandangan umum.

Di kesempatan itu juga, Wiwik Jumatul Rofiah meminta pemerintah daerah merincikan program penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran selama 2023.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved