RESPON PDIP Soal Isu Jokowi akan Pindah ke PSI, Buntut Kaesang Jadi Ketua Umum

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merespons isu Joko Widodo (Jokowi) akan berpindah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah tak lagi me

scmp.com
Presiden Joko Widodo. 

TRIBUNPALU.COM - Begini respon PDIP soal isu Joko Widodo (Jokowi) akan berpindah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah tak lagi menjabat sebagai presiden.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tak mau berspekulasi dengan isu-isu, melainkan fokus pada hal-hal yang bersifat objektif.

"PDIP itu berdiri kokoh pada hal-hal yang objektif, rasional yang melekat dengan kehendak rakyat," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) menegaskan isu bisa muncul kapan saja dan hampir setiap hari.

"Jadi kami tidak berbicara isu karena bisa muncul jutaan isu setiap hari," ujar Hasto.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Hasto menjelaskan PDIP berbicara hal-hal objektif rasional yang berkaitan hajat hidup orang banyak.

"Itu yang dibahas oleh PDIP dan jadi fokus dari seluruh gerakan kepartaian kami," ungkapnya.

Isu Jokowi pindah ke PSI muncul setelah putra bungsunya, Kaesang Pangarep bergabung dengan PSI.

Bahkan, kini Kaesang resmi menjadi sebagai Ketua Umum PSI menggantikan Giring Ganesha.

Rencana Pertemuan PSI dengan PDIP

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

PSI hingga kini belum menentukan pilihan terkait bakal calon presiden (capres) yang akan didukung di Pilpres 2024.

Namun, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, 'digoda' Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, untuk berkoalisi bersama PDIP.

Kemudian, perihal rencana pertemuan tersebut, surat permohonan PSI untuk bertemu Megawati telah mendapat balasan dari pihak PDIP.

Lantas, kapan PSI bertemu Megawati?

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI, Raja Juli Antoni mengatakan pertemuan PSI dengan Megawati akan diatur waktunya setelah Ketua Umum PDIP itu pulang dari luar negeri.

"Barusan saya terima WA dari Mas Hasto (Sekjen DPP PDIP) bahwa surat sudah diterima."

"Dan insya Allah akan diatur ketika Ibu (Megawati) pulang dari luar negeri," kata Raja di Grha Ouikoumene, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023), dilansir Kompas.com.

Raja pun berharap komunikasi yang akan dilakukan dengan PDIP tersebut bisa memberi manfaat kepada PSI.

"Di surat yang ditandatangani itu kami mohon audiensi untuk minta nasihat, wejangan, sekaligus membahas isu-isu kebangsaan," terang dia.

Kaesang Diminta Temui Puan Dulu

Sementara itu, Puan Maharani sempat merespons wacana Kaesang Pangarep yang ingin bertemu Megawati.

Puan lalu mengajak Kaesang untuk bertemu dengan dirinya dulu sebelum menemui Megawati.

"Ayo Mas Kaesang ketemu Mbak Puan dulu," ujarnya di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Puan pun menunggu kesediaan Kaesang untuk bertemu dengannya.

"Ayo kapan mau ketemu Mbak Puan? Yuk, nih sudah ditunggu nih sama Mbak Puan, Mas Kaesang," imbuhnya.

Kaesang Disebut Belum Diterima Megawati

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, memberi tanggapan terkait Kaesang yang diminta menemui Puan Maharani dulu sebelum bertemu Megawati.

Ujang Komarudin menduga, bisa saja Megawati tak ingin menemui Kaesang.

Sebab, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingkari aturan PDIP, satu keluarga mesti satu partai.

Selain itu, menurutnya, Jokowi atau Kaesang sudah dianggap tidak taat asas atau mengobrak-abrik aturan di PDIP.

"Memang PSI atau Kaesang atau Jokowi dianggap tidak taat asas, sama saja itu mengacak-ngacak PDIP itu dengan satu keluarga berada di partai lain, itu sama saja mengobrak-abrik aturan di PDIP sama saja ya melawan ketentuan PDIP," ungkapnya, Senin (2/10/2023).

"Maka dalam konteks itu bisa saja PDIP Megawati gitu ya enggan bertemu Kaesang karena dianggap Kaesang dan keluarga Jokowi telah mengobrak-abrik aturan yang ada di PDIP yaitu satu keluarga harus satu partai," lanjut Ujang.

Meski begitu, Ujang menyebut Megawati sudah memberikan kewenangan kepada Puan untuk menjalin komunikasi dengan para ketua umum partai politik.

Menurutnya, Puan Maharani juga dianggap sebagai tokoh sentral PDIP.

Diketahui, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, sempat mengatakan PSI sebagai junior di dunia politik harus bersilaturahmi ke partai yang lebih senior.

"Kami segera buat surat audiensi dengan Ketum PDIP. Silaturahmi."

"Yang muda silaturahmi ke kakak-kakak senior," jelasnya, Senin.

Sebelumnya, Kaesang mengaku akan bertemu dengan seluruh ketua umum partai politik, termasuk Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri.

"Ya semua datang ke Hambalang, datang ke Teuku Umar (rumah Megawati), semua kami akan datang," ungkap Kaesang di Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Adapun Kaesang Pangarep diumumkan sebagai Ketua Umum PSI dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).

Kaesang ditunjuk sebagai Ketua Umum PSI setelah dua hari resmi menjadi anggota.

Pasalnya, Kaesang resmi bergabung dengan PSI pada Sabtu (23/9/2023).

(*/ TribunPalu.com / Tribunnews.com )

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved