Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Rara Pawang Hujan hingga Tim Penjinak Bom Hadiri Olah TKP Kasus Subang

Rara Pawang Hujan terlihat di lokasi Olah TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Diduga diminta pihak kepolisian untuk bantu menerawang golok.

Tribun Jabar/ Ahya Nurdin
Rara Istiati Wulandari Hadir di Olah TKP kasus Subang untuk menerawang keberadaan Golok. 

TRIBUNPALU.COM - Polda Jawa Barat dan Polres Subang kembali menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat pada Selasa (24/10/2023).

Golok sebagai barang bukti untuk habisi nyawa Amel di Kasus Subang hingga kini masih jadi misteri.

Rara Istiati Wulandari, Pawang Hujan MotoGP, terlihat di lokasi Olah TKP kasus pembunuhan ibu dan anak yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Rara yang dikenal sebagai peramal tarot sebelumnya sudah beberapa kali hadir ke TKP untuk membantu mengungkap tabir kasus Subang.

Rara dihadirkan di Olah TKP kasus Subang di Jalancagak diduga diminta pihak kepolisian untuk membantu menerawang golok yang saat ini sedang dicari oleh puluhan penyidik di TKP.

"Saya datang ke TKP beberapa kali atas inisiatif sendiri, karena ikut prihatin atas kasus ini yang sudah 2 tahun baru terungkap," katanya.

Mbak Rara melanjutkan ceritanya, dirinya kemudian dimintai bantuan oleh polisi saat di TKP.

Petugas mengajak dirinya untuk ikut mencari barang bukti golok yang keberadaannya masih misteri.

"Saya dipanggil pihak penyidik untuk ikut membantu menerawang keberadaan golong yang dicari," ucapnya.

Menurut pengakuan Mbak Rara, golok yang dicari sudah tidak ada berada di TKP.

Ia menyebut golok sudah dibuang pelaku pembunuhan ke sungai.

Meskipun demikian, Mbak Rara belum bisa memastikan keberadaan golok tersebut.

"Saya masih perlu waktu untuk terus menerawang keberadaan golok tersebut."

"Cepat atau lambat mudah-mudah pelaku menunjukan golok tersebut dibuang ke mana," katanya.

Direktur Reserse Kriminal Polda Jabar Kombes Surawan dalam kesempatan yang sama membantah melibatkan Mbak Rara selama proses olah TKP.

Mbak Rara dipanggil karena Surawan secara pribadi saling mengenal.

"Gak ada, cuma kenal (Rara) ngobrol aja. Gak ada kaitan (kasus)," tegasnya.

Polisi tak hanya membawa Rara Istiati Wulandari untuk menerawang keberadaan Golok tersebut, tetapi juga membawa tim penjinak bom

Tim Penjinak Bom menggunakan alat metal detektor untuk mengidentifikasi keberadaan golok dengan menyusuri semua TKP dari depan hingga belakang rumah.

Anggota Resmob, Samapta dan Jatanras hingga polwan dikerahkan untuk mencari Golok hingga menyusuri perkebunan kacang panjang di belakang TKP yang jaraknya sekitar 100 meter.

Selain ke perkebunan, anggota Samapta juga sempat naik ke atap genting rumah untuk mencari Golok.

Keluarga Tuti dan Amalia juga turut menyaksikan jalannya olah TKP.

Sarung Golok Berhasil Ditemukan

Surawan menguraikan, puluhan personil dari Inafis Polda Jabar dan Puslabfor Mabes Polri diterjunkan dalam olah TKP ini.

Hasilnya sejumlah barang bukti berhasil ditemukan, termasuk sarung golok di tumpukan sampah.

"Kita juga mengerahkan Puluhan anggota termasuk Tim Jibom untuk membantu mencari golong dengan menggunakan metal detektor, namun golok belum berhasil ditemukan," tambah Surawan.

Dalam olah TKP, lanjut Surawan, turut dihadirkan tersangka Muhamad Ramdanu alias Danu sosok di balik terbongkarnya kasus tewasnya ibu dan anak di Subang.

Danu telah memberikan kesaksian soal keberadaan keempat tersangka lainnya di hari kejadian.

Polisi hingga kini masih melakukan pedalaman dan akan mengusut kasus dengan berprinsip scientific investigation.

"Tersangka lainnya masih mengelak dan bertahan dengan alibi-alibinya dan kita akan buktikan alibi mereka itu identifikasi ilmiah," tutup Surawan.

Informasi tambahan, polisi sudah menetapkan 5 tersangka dalam kasus ini.

Mereka adalah M Ramdanu alias Danu (keponakan dan sepupu korban); Yosep Hidayah (suami dan ayah korban); Mimin (istri muda Yosep); Arighi Reksa Pratama (anak tiri Yosep); dan Abi (anak tiri Yosep).

Kronologi kasus

Kasus ini bermula saat jasad Tuti dan Amalia ditemukan dalam mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 pagi hari.

Lokasi mobil terparkir di rumah korban di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.

Sementara orang yang pertama kali menemukan korban adalah suami Tuti sekaligus ayah dari Amalia, Yosef.

Jasad korban dalam kondisi memilukan dengan luka-luka akibat pukulan dari benda tajam maupun benda tumpul.

Yosef lantas melaporkan kejadian ini ke Polsek Jalancagak.

Kasus pada akhirnya terus berkembang hingga membuat Polda Jabar ikut turun tangan membentuk tim khusus.

Pendalaman kasus ini terlihat rumit, polisi bahkan melakukan olah TKP berkali-kali dan melakukan autopsi kepada jasad Tuti serta Amalia sebanyak dua kali.

Ratusan saksi juga diperiksa, namun pelaku pembunuhan saat itu tak kunjung terungkap.

Hingga setelah dua tahun berlalu, pengakuan Danu membuka tabir misteri kematian ibu-anak di Subang.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved