Timnas Indonesia
Akui Ada Sosok Pembisik, Bima Sakti Ungkap Alasan Coret Puluhan Pemain Diaspora untuk Timnas U-17
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, memberikan klarifikasi mengenai alasan di balik ketidaklolosan sejumlah pemain diaspora dalam seleksi tim.
TRIBUNPALU.COM - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, memberikan klarifikasi mengenai alasan di balik ketidaklolosan sejumlah pemain diaspora dalam seleksi tim.
Skuad Garuda Asia pada Piala Dunia U-17 2023 akhirnya hanya memasukkan dua pemain yang memiliki karier di luar negeri (diaspora), yakni Amar Rayhan Brkic dan Welber Jardim.
Proses seleksi pemain diaspora dilakukan dengan ketat sebelum akhirnya dua nama tersebut terpilih untuk masuk dalam skuad final Timnas Indonesia U-17.
Selama proses proses tersebut adalah puluhan nama pemain diaspora yang akhirnya dicoret.
Bima Sakti menjelaskan, ada 10 pemain diaspora yang masuk dalam seleksi Timnas Indonesia U-17.
Namun, hanya tiga yang terpilih termasuk Chow Yun Damanik yang akhirnya gagal bermain di Piala Dunia U-17 2023.
"Pemain diaspora ada 10 lebih yang kita seleksi dan yang masuk ada dua."
"Sebenarnya si Chow Yun (masuk) tapi kan terlambat," kata Bima Sakti dilansir dari kanal YouTube Bebas Podcast Id.
Mantan pemain timnas Indonesia ini menambahkan bahwa seleksi skuad Garuda Asia hanya memilih pemain-pemain terbaik.
Hal tersebut sesuai dengan arahan yang diberikan oleh PSSI kepada Bima.
Masalahnya, untuk membangun tim terbaik saat itu tidak akan mudah karena waktu yang mepet.
Kondisi ini membuat tim pelatih hanya menunjuk pemain yang siap bertarung.
"Saya kan sesuai arahan dari pak Erick Thohir dan pengurus PSSI bahwa kita cari yang berkualitas."
"Bukan berarti tidak bagus ya mereka, tapi dengan waktu yang begitu sempit dan mepet."
"Kita butuh pemain yang siap dan pemain ini punya potensi sekali untuk bisa mungkin di U-18 atau U-20," ujarnya.
Salah satu yang jadi pertimbangan adalah masukan dari konsultan pelatih Timnas Indonesia U-17, Frank Warmouth.
Bima menjelaskan bahwa dalam pemilihan pemain mempertimbangkan masukan dari tim pelatih.
Frank yang sudah berpengalaman di Jerman menilai pemain diaspora yang saat itu dicoret tidak cocok dengan skema tim dan membutuhkan waktu untuk berkembang.
Hasilnya, mereka akhirnya dicoret dan tidak masuk dalam skuad final yang berlaga di Piala Dunia U-17 2023.
"Frank juga salah satu pelatih yang luar biasa dan kita saat menentukan pemain selalu komunikasi dengan Frank, coach Indra dan tim pelatih delapan orang."
"Frank (saat melihat diaspora yang dicoret) bilang tidak layak untuk waktu yang sedemikian mepet di bulan November masih butuh waktu," ujarnya.(*)
(TribunPalu.com/Bolasport.com)
Isa Warps Jadi Pahlawan Timnas Putri, Cetak Gol Penentu Kemenangan atas Kirgistan |
![]() |
---|
Pemain Persija Dominasi Seleksi Timnas U17 Indonesia Jelang Piala Dunia |
![]() |
---|
Jadwal dan Lawan Timnas Indonesia di Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 |
![]() |
---|
FIFA Beri Penghargaan Emas ke PSSI, Erick Thohir Dipuji Gianni Infantino |
![]() |
---|
Emil Audero Jadi Incaran Utama Palermo di Bursa Transfer Musim Panas 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.