Ledakan Tungku Tewaskan 12 Pekerja

Kementerian Perindustrian Kirim Tim ke Morowali, Imbas Kecelakaan Kerja Tewaskan 13 Karyawan PT ITSS

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif meminta PT ITSS kooperatif dengan tim yang akan melaksanakan investigasi.

Editor: mahyuddin
handover
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengirim tim investigasi ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Tim investigasi Kementerian Perindustrian itu untuk mencari tahun penyebab Ledakan Tungku Smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). 

TRIBUNPALU.COM -  Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengirim tim investigasi ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Tim investigasi Kementerian Perindustrian itu untuk mencari tahun penyebab Ledakan Tungku Smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif meminta PT ITSS kooperatif dengan tim yang akan melaksanakan investigasi.

“Kami berharap agar perusahaan dapat kooperatif dengan tim investigasi kecelakaan kerja yang diturunkan ke lokasi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” kata Febri dalam keterangannya di Jakarta, Senin (25/12/2023).

Febri menjelaskan, hasil inspeksi dari tim investigasi tersebut, selain untuk mengetahui penyebab musibah di PT ITSS, juga dapat menjadi evaluasi bagi perusahaan.

Baca juga: 59 Korban Kecelakaan Kerja di IMIP Morowali, Tim Bareskrim Polri Terjunka Tim Investigasi

Dengan begitu, perusahaan bisa lebih baik lagi dalam pengawasan dan pengendalian terkait penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Jadi, standard operating procedure benar-benar dijalankan dengan benar, termasuk yang berkaitan dengan pekerjanya dan teknologi yang digunakan,” ucap Febri.

Febri menilai implementasi K3 sangat krusial untuk mencegah dan menekan angka kecelakaan kerja di sektor industri.

“Pelaksanaan K3 harus menjadi prioritas bagi dunia usaha di Indonesia. Kami mengajak dan mendorong kepada sektor industri agar budaya K3 melekat pada setiap individu di perusahaan,” ujarnya.

Febri menambahkan Kemenperin turut menyampaikan keprihatinan atas kecelakaan kerja yang terjadi di smelter nikel PT ITSS.

“Kami menghaturkan rasa duka cita yang mendalam bagi para keluarga korban. Diharapkan, perusahaan dapat memastikan terpenuhinya hak-hak karyawan yang menjadi korban, baik yang meninggal maupun luka,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan menyampaikan situasi di lokasi kejadian sudah terkendali.

Jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi sebanyak 13 orang, terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal Tiongkok.

Sementara itu, sebanyak 46 korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas. Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang mengikuti observasi oleh Klinik IMIP, dan 5 orang rawat jalan.

Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pasca kecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved