Doa Minta Rezeki Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Sulaiman Agar Diberikan Kemudahan dan Kekayaan

TRIBUNPALU.COM - Doa Minta Rezeki bagi seorang Muslim adalah bentuk keyakinan dan ketaatan kepada Sang Pencipta.

Doa Minta Rezeki juga bagian dari komunikasi dengan Allah SWT.

Meminta kekayaan yang berkah merupakan hal yang wajar bagi seorang yang beriman.

Kekayaan yang dimaksud dalam doa seperti tidak hanya terbatas pada harta materi, tetapi juga termasuk kekayaan rohani, kebijaksanaan, dan berkah dalam segala hal.

Doa Minta Rezeki tidak hanya dipanjatkan manusia biasa, tapi juga para nabi.

Ada berbagai Doa Minta Rezeki yang diajarkan para nabi-nabi Allah dan tercatat dalam Alquran.

Baca juga: Bacaan Doa Minta Rezeki Halal dan Berlimpah, Cocok Agar Segera Melunasi Hutang yang Menumpuk

Doa-doa itu mereka panjatkan agar pekerjaan berat yang dilakukan menjadi mudah.

Selain itu sebagai ikhtiar agar segala bentuk usaha mendapat keridhoan Allah SWT.

Berikut Doa Minta Rezeki Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Sulaiman:

Doa minta rezeki Nabi Musa AS

Doa Nabi Musa tercantum dalam Alquran surat Al-Qashash ayat 24.

Al-Qashash bermakna kisah-kisah.

Di dalamnya terdapat pelbagai kisah, termasuk kisah Nabi Musa Alaihissalam.

Rezeki yang berikan Allah kepada Nabi Musa dalam hal ini terkait pekerjaan dan jodoh.  

رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ 

Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqiir. 

Artinya: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". (QS: Al-Qashas ayat 24).

Baca juga: Doa Perlindungan dari Penyakin Ain, Lengkap dengan Dalil dan Terjemahannya

Penafsiran ulama terkait Doa Minta Rezeki Nabi Musa itu berbeda-beda.

Ada yang menafsirkan terkait rezeki (atau makan).

Ada pula ulama yang menafsirkan terkait dengan pekerjaan Nabi Musa yang sedang mengembala atau menolong ternak dengan sebuah minuman lantas berdoa. (Tafsir Al-Wajiz, Prof Wahbah Zuhailli).

Untuk itulah, membaca Doa Nabi Musa ini terkait dengan dua hal, pekerjaan dan rezeki yang dimudahkan oleh Allah SWT.

Doa Minta Rezeki Nabi Isa AS

Satu di antara mukjizat Nabi Isa yakni dapat mendatangkan hidangan dari langit untuk umatnya.

Tentu saja, mukjizat tersebut diwujudkan atas izin Allah SWT.

Untuk mendatangkan hidangan tersebut, Nabi Isa AS memanjatkan doa.

Doa tersebut sebagaimana tercantum dalam Al Quran Surat Al Maidah ayat 114.

Berikut Doa Minta Rezeki Nabi Isa AS:

اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلَ عَلَيْنَا مَا ئِدَةً مِّنَ السَّمَاءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيداً لا ولِنَا وَاخِرِنَا وَايَة مِنْكَ وَارزَ قُنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ 

Allaahumma rabbanaa anzil 'alaynaa maa idatam minas samaa i takuunulanaa 'iidal li awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatam minka warzuqnaa wa anta khairur raaziqiin. 

Artinya: "Ya Allah Tuhan kami turunkanlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu orang-orang yang beriman bersama kami maupun yang datang setelah kami serta menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau dan berilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki".

Baca juga: Doa Perlindungan dari Siksa Neraka, Lengkap dengan Artinya

Doa itu langsung dijawab Allah dan tertulis pada ayat berikutnya 115, Allah berfirman: 

“Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia.” (QS. Al-Maidah (5): 114-115).

Atas permintaan Nabi Isa AS, Allah SWT menurunkan hidangan dari langit dan umatnya melihat hal tersebut dengan mata kepala mereka sendiri.

Hidangan turun dari langit melalui sela-sela di antara dua awan.

Ketika hidangan sampai, Nabi Isa berdiri dan berkata, "Dengan menyebut nama Allah sebaik-baik pemberi rezeki."

Nabi Isa menyuruh umatnya untuk menikmati hidangan dari langit tersebut. Namun umatnya berkata, "Kami tidak akan makan sebelum kamu makan."  

 Nabi Isa menjawab, "Kalianlah yang meminta hidangan ini." Mereka menolak makan lebih dulu karena khawatir hidangan tersebut merupakan azab dari Allah SWT. 

Kemudian Nabi Isa memerintahkan orang-orang fakir, orang-orang yang kekurangan, dan orang-orang tua dengan penyakit menahun yang mencapai sekitar 1.300 orang untuk memakan hidangan langit itu.

Setelah menikmati hidangan, atas izin Allah setiap penyakit dan disfungsi anggota tubuh mereka semua sembuh total.

Itu membuat orang-orang yang tidak mau memakan hidangan langit menjadi sangat menyesal.

Doa Minta Rezeki Nabi Sulaiman

Dalam Alquran, Nabi Sulaiman memanjatkan sebuah doa kepada Allah SWT untuk diberi kekayaan.

Hal itu tertuang dalam Surat Shad Ayat 35.

Berikut bacaannya:

قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَن بَغِى لِأَحَدٍ مِّن بَعْدِى ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`a adim mim ba'dī, innaka antal-wahhāb

Artinya:

Ia berkata "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (QS Shad: 35).

Baca juga: Doa Sakit Gigi Lengkap Rekomendasi Obatnya, Aman Dikonsumsi Untuk Ibu Hamil

Selain memohon kekayaan, ada pula yang dipanjatkan Nabi Sulaiman saat mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT.

Doa ini tertuang dalam Alquran Surat An-Naml Ayat 19:

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَل ى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْض ىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّ لِحِيْنَ

Artinya:

Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu.

Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." 

Atas doa Nabi Sulaiman AS itu, Allah SWT menundukkan angin.

Karena kemampuan itu, Sulaiman dapat menempuh perjalanan jauh hanya dalam sekejap.

Allah menundukkan pula untuk Sulaiman yaitu setan-setan dan jin-jin yang ahli bangunan dan menyelam.

Mereka ahli membangun istana, gedung megah, tempat peribadatan, bahkan hiasan dari keramik seperti patung, cawan, teko, dan sebagainya. Mereka tekun bekerja.

Setan lain yang tidak mematuhi perintah Sulaiman terikat dalam belenggu sehingga tidak mengganggu mereka yang bekerja.(*)