Spoiler One Piece Chapter 1.114, Vegapunk Ungkap Dua Hal Penting ke Dunia, Rahasia Abad Kekosongan?

TRIBUNPALU.COM - Spoiler One Piece chapter 1.114, Vegapunk ungkap dua hal penting kepada khalayak. 

Dalam spoiler yang dibagikan Reddit, manga One Piece chapter 1.114 ini berjudul "Sayap Icarus".

Chapter dimulai dengan terlihatnya banyak reaksi terhadap perkataan Vegapunk di seluruh dunia.

Di Marineford, beberapa Marinir panik (Hina adalah salah satu Marinir yang bisa kita lihat). Kami juga melihat Akainu dengan wajah serius.

Lanjut ke Jaya, kita melihat beberapa bajak laut menertawakan kata-kata Vegapunk (tampaknya mengingatkan kita pada adegan di mana mereka menertawakan Luffy). Dipotong ke Water Seven, Paulie tampak khawatir pada kota.

Potong ke Doflamingo, dia sedang berbicara dengan Magellan di Impel Down.

Doflamingo: "Dengan kenaikan permukaan air laut hanya 5 meter, sebagian besar kota besar di dunia akan lenyap!! Haruskah kita semua pindah ke "tempat yang lebih tinggi"? Fufufufufu!!"

Dipotong ke Istana Ryuuguu di Pulau Gyojin. Shirahoshi bertanya kepada ayahnya apa yang akan terjadi, Neptunus hanya mengatakan itu tidak bisa dipercaya.

Beralih ke reaksi Marinir di Pulau Egghead, banyak dari mereka yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan Vegapunk.

Lima Tetua memutuskan untuk menghancurkan semua tanda kehidupan di pulau itu terlebih dahulu untuk menghentikan pesan Vegapunk, apa pun yang terjadi. Namun pesan Vegapunk terus berlanjut.

Vegapunk: "Saya akan membuktikannya dengan membuat satu prediksi!! Jika prediksi ini ternyata salah, semua orang bisa mengabaikan sisa pidato saya!!"

Kemudian Vegapunk dengan tepat memprediksi gempa dan kenaikan permukaan laut sebesar 1 meter yang terjadi beberapa jam sebelumnya. Vegapunk menyimpulkan bahwa ini bukan sekadar bencana alam.

Kami melihat reaksi dari Smoothie dan Mont-d'Or.

Smoothie: "Dia berbicara tentang gempa yang terjadi hari ini!? Tapi bukankah Vegapunk sudah mati...!!"

Kemudian kita dapat melihat sebuah pulau yang terendam air (dengan orang-orang memanjat ke atas rumah) dan orang-orang lain mencoba melarikan diri dengan perahu. Kami juga melihat Tonjit di Long Ring Long Land atau Kuzan yang dibalut perban di Hachinosu (mereka tidak mengatakan apa-apa).