Morut Hari Ini

Viral di Media Sosial, Perundungan Siswi SMP di Morowali Utara Diduga Karena Rebutan Cowok

Berdasarkan video yang beredar, tampak seorang pelaku mengintimidasi korban dengan mendorong-dorong sambil berteriak-teriak ke arah korban.

Editor: mahyuddin
Handover
Masyarakat dunia maya Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, digegerkan dengan perbuatan tidak terpuji berupa dugaan bullying alias perundungan oleh sekelompok siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP).. Kesepakatan damai oleh para siswa yang bermasalah didampingi orangtua masing-masing dan  disaksikan Kapolsek Mori Atas bersama kepala sekolah 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Syahril

TRIBUNPALU.COM, MORUT - Masyarakat dunia maya Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, digegerkan dengan perbuatan tidak terpuji berupa dugaan bullying alias perundungan oleh sekelompok siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Berdasarkan video yang beredar, tampak seorang pelaku mengintimidasi korban dengan mendorong-dorong sambil berteriak-teriak ke arah korban.

Juga melayangkan pukulan ke tubuh korban, sementara siswi yang lain hanya meyaksikan perbuatan tidak terpuji itu.

Usai memukul korban, pelaku dan teman-temannya langsung meninggalkan korban.

Baca juga: Bupati Delis Lepas 45 Jemaah Calon Haji asal Morowali Utara

Kejadian itu diduga hanya karena persoalan laki-laki. 

Terkait kejadian tersebut, Kapolres Morowali Utara AKBP Imam Wijayanto yang diwakili Kapolsek Mori Atas AKP Nur Althin mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/5/2024), di sekitaran lingkungan sekolah dan Viral di Media Sosial.

"Pelakunya merupakan siswi SMP dan korban juga masih satu sekolahan dengan para pelaku. Kejadian itu berawal dari persoalan laki-laki, karena tidak terima dan pelaku bertemu korban  akhirnya terjadilah kejadian seperti itu," ujar Kapolsek Senin (3/6/2024).

Kapolsek  mengatakan, permasalahan tersebut telah diselesaikan dengan kesepakatan damai oleh para siswa yang bermasalah didampingi orangtua masing-masing dan disaksikan Kapolsek Mori Atas bersama kepala sekolah.

"Kami mengimbau kepada seluruh pihak untuk mengawasi perilaku anak-anak, jangan sampai perilaku bullying atau perundungan terjadi kembali. Karena sangat berpengaruh pada perkembangan mental dan psikologi para korban bullying atau perundungan," ucap AKP Nur Althin.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved