OJK Sulteng

OJK Sulteng Sebut Industri Jasa Kaungan di Sulteng Stabil dengan Kinerja Positif

Kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 151,22 persen.

Editor: mahyuddin
JOLINDA/TRIBUNPALU.COM
Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Kantor OJK Sulteng Budi Hamdani 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) sampai April 2024 tetap stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.

Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Kantor OJK Sulteng Budi Hamdani menjelaskan, perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulawesi Tengah pada April 2024 tumbuh positif seiring edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan.

"Pada posisi April 2024, seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positifdouble digit secara year-on-year dengan posisi aset perbankan tercatat sebesar Rp 69,26 triliun (15,36 persen yoy), penyaluran kredit sebesar Rp52,44 triliun (18,43 persen yoy), dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp34,55 triliun (12,91persen yoy)," ujar Budi Hamdani

Hal itu disampaikannya dalam juma pers yang berlangsung di Kantor OJK Sulteng, Jl Kartini, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Kamis (27/6/2024).

Budi Hamdani menjelaskan, kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 151,22 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan 1,79 persen. 

Sementara kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan dengan nilai aset tercatat Rp3,14 triliun (15,44 persen yoy),

Pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif, tumbuh sebesar 15,70 persen yoy menjadi Rp 2,80 triliun.

Dan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 25,45 persen yoy menjadi Rp2,07 triliun.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved