OJK Sulteng

OJK Gelar Pelatihan Ekspor Durian, Dorong Sulawesi Tengah Tembus Pasar Global

Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha lokal agar mampu bersaing di pasar internasional.

Penulis: Robit Silmi | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulawesi Tengah dan Tim Pertumbuhan Ekonomi Daerah menggelar Pelatihan Ekspor dan Business Matching bagi pelaku usaha packing house komoditi durian di Hotel Khas Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sulawesi Tengah dan Tim Pertumbuhan Ekonomi Daerah menggelar Pelatihan Ekspor dan Business Matching bagi pelaku usaha packing house komoditi durian di Hotel Khas Palu.

Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha lokal agar mampu bersaing di pasar internasional.

“Melalui pelatihan ekspor dan business matching ini, kami ingin memastikan pelaku usaha lokal tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memiliki dukungan akses pembiayaan, pasar, dan ekosistem usaha yang inklusif untuk mendorong ekspor berkelanjutan,” kata Kepala OJK Sulawesi Tengah, Bonny Hardi Putra.

Baca juga: Kadis TPH Sulteng Ingatkan Soal Penyakit Pada Durian Berpotensi Kerugian

Sulawesi Tengah diketahui memiliki potensi besar sebagai penghasil durian unggulan. 

Namun, sebagian besar produk masih dipasarkan segar di pasar lokal sehingga nilai tambahnya belum maksimal.

Melalui pelatihan ini, peserta dibekali pengetahuan mengenai prosedur ekspor, standar mutu internasional, sistem ketertelusuran produk, strategi pemasaran digital, hingga akses pembiayaan dan asuransi ekspor.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Balai Karantina, OJK Sulteng, serta perwakilan Gubernur Sulawesi Tengah

Baca juga: Tingkatkan Pelayanan, RS Bhayangkara Palu Tambah 12 Ruang Rawat Inap VVIP

Dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Balai Karantina, Dinas Pangan, BPR Binarta Luhur, dan sejumlah packing house durian.

Peserta juga mendapat materi dari berbagai instansi, di antaranya TPAKD, Balai Karantina, Bank Indonesia, Bea Cukai, Disperindag Sulteng, serta pelaku usaha jasa keuangan.

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, mengapresiasi pelatihan tersebut. 

Ia menilai kegiatan ini menjadi peluang besar untuk memperluas jejaring dan meningkatkan kapasitas pelaku usaha durian di daerah.

“Durian Sulawesi Tengah harus kita dorong menjadi ikon ekonomi kreatif daerah. Selain diekspor segar, durian juga bisa diolah menjadi produk bernilai tambah yang membuka lapangan kerja, menggerakkan UMKM, serta memperkuat branding Sulteng di pasar global,” ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved