Ibu Hamil Ditandu

Kronologi Ibu Hamil Digotong Pakai Tandu di Tojo Una-una Sulteng, Bayi Meninggal dalam Rahim

Itu karena bayi dalam kandungan Retna tak lagi bisa diselamatkan dan tak bisa bisa dikeluarkan karena posisinya melintang.

|
Editor: mahyuddin
Handover
Retna, ibu hamil di Desa Uematopa, Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, harus digotong warga pakai tandu menuju Puskesmas Desa Dataran Bulan. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Angelina

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Retna, ibu hamil di Desa Uematopa, Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, harus digotong warga pakai tandu menuju Puskesmas Desa Dataran Bulan.

Itu karena bayi dalam kandungan Retna tak lagi bisa diselamatkan dan tak bisa bisa dikeluarkan karena posisinya melintang.

Bidan Desa Uematopa yang juga bekerja di Puskesmas Marowo bernama Vilce menyebutkan, bayi dalam kandungan pasien itu merupakan anak ketiga.

Vilce menerima panggilan dari keluarga pasien Sabtu, 28 Juni 2024, sekira pukul 18.00 WITA.

Sesampainya di rumah pasien, Bidan Vilce memeriksa tekanan darah yang kemudian dilanjutkan pemeriksaan denyut jantung bayi.

"Setelah saya priksa denyut jantung bayinya sudah tidak ada. Saya periksa di bagian dalamnya, ternyata tanggal bayi sudah keluar dalam kondisi bengkak dan saya tidak lanjutkan penyelamatan karena posisi bayinya tidak bisa keluar karena melintang," jelas Vilce via Whatsapp, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: VIDEO Ibu Hamil Digotong Warga Pakai Tandu ke Puskesmas di Tojo Una-una Sulteng

Vilce kemudian berkoordinasi bersama Bidkor dan Kapus di puskesmas meminta petunjuk tindakan terhadap pasien.

Bidkor dan Kapus kemudian menyarankan operasi terhadap ibu hamil itu.

"Karena kondisi sudah malam mau tidak mau ibu hamil itu harus secepatnya dibawa turun ke rumah sakit untuk operasi," ucap Vilce.

Keluarga dan warga setempat kemudian bergotong royong membawa ibu hamil itu.

Bermodalkan batang kayu dan sarung, Retna digotong dengan berjalan kaki sejauh 25-30 Km.

Tak hanya melintasi sungai, rombongan juga harus melalui jalan menanjak dan berlumpur.

"Kondisi jalannya memang sangat rusak apalagi beberapa hari ini musim hujan. Jadi jalan itu sangat becek. Sebenarnya jalan yang kami tempuh kemarin itu sejauh 37 Km namun ada bantuan mobil yang menunggu di bawah, jadi tidak terlalu lama," jelas Vilce.

Tak Pernah Periksa Kandungan

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved