Sulteng Hari Ini

Tolak Wawancara Pakai Ponsel Pintar, Dirlantas Polda Sulteng: Suruh Direkturmu Belikan HP Canggih

Syamsuddin Tobone Kombes Pol Dodi Darjanto menolak wawancara dengannya setelah bersalaman dan berkenalan.

Editor: mahyuddin
Handover
Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Sulteng Kombes Pol Dodi Darjanto diduga melecehkan seorang jurnalis SCTV Palu, Syamsuddin Tobone. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Priyatno 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Sulteng Kombes Pol Dodi Darjanto diduga melecehkan seorang jurnalis SCTV Palu, Syamsuddin Tobone.

Kejadian bermula saat Kepala Biro SCTV Palu itu hendak mewawancara di Tugu 0 Kilometer Kota Palu, Rabu (17/7/2024)

Syamsuddin Tobone Kombes Pol Dodi Darjanto menolak wawancara dengannya setelah bersalaman dan berkenalan.

Alasan penolakan karena Syamsuddin menggunakan ponsel.

"Saya sudah janji mau wawancara dari kemarin lewat asprinya. Akhirnya tadi pagi Pak Dir bersedia jam 08.30 WITA di Tugu 0. Setelah apel, saya bertemu beliau untuk memulai wawancara. Saya pakai seragam SCTV, rapi. Setelah salam dan kenalan, saya mau mulai merekam. Dia langsung berkata, ‘Kenapa merekam wawancara pakai HP? Saya tidak mau. Masa wawancara pakai HP, HP merek China lagi, suruh direkturmu belikan HP canggih," jelas Syamsuddin.

Baca juga: Operasi Patuh Tinombala 2024, 8 Pelanggaran Ini jadi Sasaran Penindakan Polda Sulteng

Syamsuddin mencoba menjelaskan bahwa ponsel saat ini mampu menghasilkan rekaman berkualitas tinggi.

Namun penjelasannya tidak diterima dengan baik oleh Kombes Pol Dodi Darjanto.

"Sampai anak buahnya, anggota lantas Polda, datang dan membisikkan kepada saya, bilang sudah, tidak usah dibantah,” ujar Syamsuddin.

Kejadian itu menimbulkan reaksi dari komunitas jurnalis di Palu.

Sekretaris Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Tengah Abdee Mari menyebut tindakan Dir Lantas Polda Sulteng itu melecehkan profesi jurnalis.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa UIN Datokarama Palu Galang Dana Peduli Korban Banjir Gorontalo

Dia menekankan perlunya klarifikasi dan permintaan maaf dari pihak Dirlantas Polda Sulteng terkait insiden itu

Menurut dia, seharusnya sebagai pejabat publik dia tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang merendahkan profesi.

“Kami meminta pihak Polda Sulteng mengklarifikasi hal ini dan memberi sanksi kepada yang bersangkutan,” ucap Abdee.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved