Ekonomi Bisnis Sulteng
Dulu Dianggap Sampah, Petani di Sulteng Garap Komoditas Tangkai Cengkih
Meskipun potensi tangkai Cengkih sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk pengembangan industrinya
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zhikra
TRIBUNPALU.COM, PALU - Tangkai Cengkih yang elama ini sering dianggap limbah kini menjadi komoditas bernilai tinggi.
Tangkai Cengkih bertransformasi dari sampah menjadi emas.
Hal itu disampaikan Petani Cengkih bernama Alwiah di Desa Lombonga, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
"Kalau dulu cuma di buang-buang saja ini tangkainya. Bahkan sampai dibakar depan rumah, dijadikan obat nyamuk," ujar Alwiah, Minggu (28/07/2024) pagi.
Meskipun potensi tangkai Cengkih sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk pengembangan industrinya secara berkelanjutan.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Tolitoli Tuntut Keadilan Negara untuk Petani Cengkih
Beberapa di antaranya, yaitu standarisasi kualitas, pengembangan teknologi, dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Namun demikian, dengan dukungan pelaku industri, masa depan tangkai Cengkih tampak sangat cerah.
Nilai bisnis tangkai Cengkih sebagai komoditas unggulan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Diketahui, saat ini petani di Donggala menerima pembelian tangkai Cengkih Rp 5 ribu per Kg.(*)
BSI Palu Gelar Gathering Developer, Dukung Akselerasi Program 3 Juta Rumah |
![]() |
---|
24 Perusahaan Nikel Terdaftar di DPMPTSP Morowali Sulteng, 10 Industri Beroperasi di Bahodopi |
![]() |
---|
Investor China Lirik Durian Sulteng, Tawarkan Pembelian dari Perusahaan Daerah |
![]() |
---|
Harga Anjlok dan Produksi Sulit, Petani Cengkih di Sulawesi Tengah Menjerit |
![]() |
---|
Pakai Siga, Wali Kota Palu Resmikan Kantor Cabang Maybank Palu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.