Konflik Palestina VS Israel

Jenazah Ismail Haniyeh Dikebumikan Hari Jumat di Doha Qatar

Haniyeh dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel yang terjadi pada Rabu pagi, yang menargetkan kediamannya di Teheran.

Penulis: Citizen Reporter | Editor: Regina Goldie
Handover
Warga Iran ambil bagian dalam prosesi pemakaman mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, di Teheran, pada 1 Agustus 2024, menjelang pemakamannya di Qatar. - Iran mengadakan prosesi pemakaman dengan seruan balas dendam setelah terbunuhnya kepala politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dalam serangan yang disalahkan pada Israel. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Jenazah Ismail Haniyeh, pemimpin Biro Politik Hamas tiba di ibu kota Qatar, Doha, pada hari Kamis setelah dipindahkan dari Iran.

Jenazah Ismail Haniyeh akan dimakamkan pada hari Jumat.

Pada pemakaman Ismail Haniyeh dilaksanakan di Doha dihadiri oleh banyak pelayat dan pejabat, termasuk Presiden Iran Masoud Pezeshkian, menurut laporan Anadolu Agency.

Ismail Haniyeh dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel yang terjadi pada Rabu pagi, yang menargetkan kediamannya di Teheran, satu hari setelah ia menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Baca juga:
Jet Siluman F-35 Israel Disebut-sebut Membunuh Ismail Haniyeh di Teheran

Meskipun Israel belum mengkonfirmasi keterlibatannya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menunjukkan indikasi bahwa Tel Aviv mungkin terlibat.

Israel menghadapi kritik internasional atas serangannya yang terus-menerus di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan ini telah menyebabkan kematian sekitar 39.445 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 91.000 orang, menurut data dari otoritas kesehatan setempat.

Baca juga:
Pemprov Apresiasi Kinerja TPID Atas Terkendalinya Inflasi di Sulteng

Hampir 10 bulan setelah konflik dimulai, Gaza mengalami kehancuran besar akibat blokade yang menghambat akses ke makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel juga dihadapkan pada tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang mengeluarkan perintah untuk menghentikan operasi militer di kota selatan Rafah, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum invasi pada 6 Mei. (*)

 Artikel ini telah tayang di TribunNews

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved