Bobby Nasution Disebut di Kasus Korupsi Eks Gubernur Malut, Diduga 'Blok Medan' Urus Izin Tambang
Bakal calon gubernur Sumut 2024 Bobby Nasution disebut-sebut dalam kasus korupsi yang melibatkan eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.
TRIBUNPALU.COM - Bakal calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2024 Bobby Nasution disebut-sebut dalam kasus Korupsi yang melibatkan eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.
Sebelumnya di dalam sidang, Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Suryanto Andili mengatakan Abdul Gani Kasuba menggunakan kode ‘Blok Medan’ dalam memuluskan pengurusan izin tambang di Halmahera.
Terkait keberadaan "Blok Medan" yang merujuk ke menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Wali Kota Medan ini disebut dengan istilah Blok Medan di kasus Izin Usaha Pertambangan nikel tersebut.
Terbaru, Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK didesak membuka penyelidikan baru terhadap Bobby Nasution.
"Perlunya penyelidikan baru oleh KPK karena nama Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu terungkap sebagai fakta persidangan dalam perkara tipikor terdakwa AGK pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Ternate, Rabu (31/7/2024), yang didakwa menerima gratifikasi dalam pemberian IUP Nikel di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara," kata Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Dikutip dari Tribunnews.com, nama Bobby mencuat ketika Jaksa KPK mencecar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Malut, Suryanto Andili di muka sidang terkait istilah blok tambang.
Abdul Gani disebut kerap menggunakan istilah-istilah tertentu ketika menyebut izin usaha pertambangan (IUP) di Malut.
"Kenapa Medan?" tanya Jaksa di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Ternate, Rabu (31/7/2024) sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.
"Kalau tidak salah itu Bobby Nasution," jawab Suryanto.
Suryanto pun membenarkan bahwa Bobby yang dimaksud merupakan Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden
Ia juga mengaku pernah bertemu dengan Bobby di Medan bersama Abdul Gani dan eks Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Malut, Muhaimin Syarif.
Muhaimin kini mendekam di Rutan KPK setelah diumumkan menjadi tersangka dugaan suap Abdul Gani.
"Selain saya dan Pak Gub, ikut juga Muhaimin Syarif, Olivia Bachmid dan Nazla Kasuba serta menantu Pak Gub," ujar Suryanto.
Abdul Gani didakwa menerima suap dan gratifikasi dengan nilai Rp 109,7 miliar.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Andi Lesmana tentang Blok Medan mencecar saksi Suryanto Andili soal Blok Medan itu.
Suryanto pun menyatakan nama Blok Medan itu sering disebut oleh terdakwa AGK sebagai gambaran tentang pengurusan IUP di Halmahera Utara.
Istilah Blok Medan itu kemudian diperdalam dan dielaborasi oleh JPU KPK Andi Lesmana di dalam persidangan.
Terungkap fakta persidangan, nama Blok Medan itu dipakai oleh AGK karena terkait IUP Nikel yang berhubungan dengan Bobby Nasution, Wali Kota Medan, menantu Jokowi.
"Keterangan terdakwa AGK ketika ditanya oleh JPU Andi Lesmana terkonfirmasi dengan jelas oleh terdakwa AGK bahwa perihal nama Blok Medan, karena IUP Nikel-nya itu diberikan ke atas nama Kahiyang Ayu," cetus Petrus.
Update Juga TribunPalu.com di Tiktok:
Abdul Ghani Kirim Uang ke 34 Perempuan
Terungkap Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba (AGK) membagi-bagikan sejumlah uang kepada 34 perempuan dari berbagai kalangan.
Para perempuan tersebut merupakan seorang pegawai bank, pramugari hingga mantan Puteri Indonesia perwakilan Maluku Utara hingga dokter spesialis.
Hal ini terungkap pada sidang lanjutan kasus Korupsi AGK yang digelar di Pengadilan Negeri Ternate, Kamis (1/8/2024).
AGK hadir di persidangan setelah dinyatakan sakit hingga tak bisa hadir di sidang-sidang sebelunmnya.
Di kutip dari Tribun Ternate, Hakim Anggota, Hariyanta membeberkan sejumlah nama-nama wanita yang pernah menerima uang, dari mantan Gubernur Maluku Utara dua periode itu.
Sekurang-kurangnya ada 34 wanita yang menerima uang, sesuai yang dibacakan dalam BAP dari KPK.
Salaah satu wanita yang menerima kirima uang ada MJ, mahasiswi dokter spesialis di Kota Malang. Lewat sang ajudan, GAK mengirim uang Rp 1,6 miliar kepada MJ.
Uang sebesar Rp 1,6 miliar juga dikirimkan GAK ke seseorang yang berinisial AAA.
Sementara itu ada yang menemerima uang Rp 1,1 miliar dan yang lain senilai ratusan juta rupiah.
Saat sidang, AGK mengatakan dari 35 nama perempuan, ada yang ia bantu.
"Betul memang ada yang saya bantu," kata GAK saat persidangan
"Nah, dengan begitu biar tahu, jangan sampai uang keluar tanpa sepengetahuan saudara itu diberikan oleh ajudan," kata hakim.
Sementara itu pada sidang sebelumnya pada Kamis (25/7/2024), seorang pegawai bank perempuan berinisial WNT dihadirkan sebagai saksi.
Dalam kesaksiannya, WNT mengaku pernah menerima uang puluhan juta rupiah dari Mantan Gubernur Maluku Utara, AGK.
Ia mengatakan AGK sempat menawarinya biaya kuliah saat menemuinya yang bertugas di salah satu bank di Sofifi. Namun WBT menolak tawaran tersebut
Tapi WNY mengaku menyerahkan rekeningnya ke ajudan AGK yang bernama Ramadhan.
Ada 7 kali transaksi dengan nominal Rp 10 juta serta Rp 5 juta, dengan total Rp 52 juta.
Setelah WNT, Puteri Indonesia asal Maluku Utara tahun 2022, GCK juga dihadirkan sebagai saksi.
Hal ini terungkap pada sidang lanjutan terkait kasus suap AGK yang kembali digelar di Pengadilan Negeri Ternate, Rabu (31/7/2024).
Pada sidang lanjutan, GCK dihadirkan sebagai saksi dan mengaku pernah menerima uang ratusan juta rupiah dari AGK.
Ia dicecar hakim mengenai uang ratusan juta rupiah yang diterima dari AGK, termasuk mengenai hubungannya dengan mantan Gubernur Maluku Utara tersebut.
“Tidak ada hubungan apa-apa yang Mulia,” kata GCK dalam persidangan.
Tak sampai di situ saja, Hakim juga menanyakan lagi tentang uang yang diperolehnya melalui ajudan AGK tersebut.
“Iya pernah yang mulia saya dapat uang tunai dari terdakwa AGK. Seingat saya ada sekitar 10 kali. Rata-rata di atas Rp 50 juta yang Mulia,” jawabnya lagi.
Uang yang dikirim dari AGK itu, kata RCGK, dipakainya untuk kebutuhan pendidikan.
“Uang itu dikirim yang mulia untuk biaya pendidikan saya yang mulia,” kata CGK.
Dalam sidang tersebut, CGK mengaku baru mengenal Abdul Ghani Kasuba, pada tahun 2022 saat mengikuti seleksi Puteri Indonesia.
“Biasanya itu terdakwa beritahu saya melalui telepon kalau ia kirim uang. Uang itu saya tidak minta tapi kalau beliau telpon hanya tanya perihal kepribadian saya hingga kirim uang,” beber Runny.
Bantahan Mantan Puteri Indonesia
Mantan Puteri Indonesia yang mewakili Maluku Utara tahun 2022 Gusti Chairunnysa Kusumayuda alias Runny memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Ternate, Rabu (31/7/2024).
Sebagai informasi, Runny masuk ke daftar 34 wanita yang dikirimi uang oleh eks Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba (AGK).
Nama 34 wanita tersebut muncul setelah Elya Gabrina Bahdim menyebut, dirinya pernah harus menyediakan tiga wanita cantik dalam sehari untuk melayani Abdul Ghaniagar proyeknya lancar.
Total, ada puluhan wanita yang sudah Elya sediakan.
Bahkan Elya pernah menunggu di luar kamar hotel sementara AGK di dalam kamar bersama 3 wanita sekaligus.
Namun Runny tegas membantah memiliki hubungan dengan AGK.
“Tidak ada hubungan apa-apa yang Mulia,” kata Runny dalam persidangan.
Tak sampai di situ saja, hakim juga menanyakan lagi tentang uang yang diperolehnya dari AGK melalui ajudan.
“Iya pernah yang mulia saya dapat uang tunai dari terdakwa AGK. Seingat saya ada sekitar 10 kali. Rata-rata di atas Rp 50 juta yang Mulia,” jawabnya lagi.
Uang yang dikirim dari AGK itu, menurut Runny, dipakainya untuk kebutuhan pendidikan.
“Uang itu dikirim yang mulia untuk biaya pendidikan saya yang mulia,” kata Runny.
Dalam sidang tersebut, Runny mengaku baru mengenal mantan Gubernur Malut sejak tahun 2022 saat mengikuti seleksi Puteri Indonesia.
“Biasanya itu terdakwa beritahu saya melalui telepon kalau ia kirim uang. Uang itu saya tidak minta tapi kalau beliau telpon hanya tanya perihal kepribadian saya hingga kirim uang,” beber Runny.
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Ternate, Kamis (1/8/2024), juga terungkap sebanyak 34 nama wanita cantik yang pernah terima uang dari eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.
Para wanita cantik itu ada yang berprofesi mahasiswi, pegawai bank, pramugari, hingga mantan Puteri Indonesia perwakilan Maluku Utara.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Ternate, Maluku Utara, membeberkan 34 nama wanita yang menerima aliran uang puluhan juta rupiah dari AGK berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari KPK.
Sosok Mahasiswi 'Spesial'
Sosok mahasiswi spesial yang terima uang terbanyak dari Abdul Ghani Kasuba (AGK)Eks Gubernur Maluku Utara hingga capai Rp 1,6 miliar.
Diketahui, Abdul Ghanimemiliki 34 wanita cantik yang menemaninya selama menjabat sebagai Gubernur Maluku Utara.
Wanita cantik ini mulai dari mahasiswi, pramugari, pegawai bank hingga mantan Putri Indonesia Perwakilan Maluku Utara.
Bahkan tak main-main, mahasiswi kedokteran ini menerima uang capai Rp1,6 miliar dari Abdul Ghani.
Namun, ada satu sosok wanita yang mendapatkan kiriman uang yang sangat besar.
Ia adalah Mariya Yesika, seperti apa sosoknya?
Ia adalah Maria Yesika, seorang mahasiswi dokter spesialis di Kota Malang.
Mariya Yesika disebut menerima uang sebesar Rp 1,6 miliar dari Abdul Ghani Kasuba (AGK).
Hal itu terkuak saat majelis membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari KPK, dalam sidang kasus dugaan suap AGK.
Saat dibacakan Hakim Anggota, Hariyanta, ada sejumlah nama perempuan di dalam BAP dari KPK.
Dikutip dari TribunTernate.com, Hakim Anggota, Hariyanta membeberkan sejumlah nama -nama wanita.
Yang pernah menerima uang, dari mantan Gubernur Maluku Utara dua periode itu.
Sekurang-kurangnya ada 34 wanita yang menerima uang, sesuai yang dibacakan dalam BAP dari KPK.
Lantas siapakah sosok mahasiswi kedokteran yang diketahui bernama Maria Jesica?
Fakta persidangan pada Kamis 1 Agustus 2024, nama Maria Jesica disebut menerima uang Rp 1.660.000.000 (Rp1,6 miliar).
Hakim: Nama Mariya Yesika, mahasiswi dokter spesialis di Kota Malang Saudara saksi membantu dia lewat ajudan Ramadhan sebesar Rp 1.660.000.000 Jumlah itu sudah berulang kali diberikan oleh Ramadhan. Lalu ada nama Adlan Almiyan Atok, ada pemberian uang sebesar Rp 1.600.000.000, Siapa itu Adlan?
AGK: Saya tidak tahu yang mulia
Hakim: Kemudian nama Abel Yantistela alias Haya pernah terima uang dari saudara saksi AGK sebesar Rp 1.100.000.000 dikirim oleh Ramadhan dan Zaldy Kasuba
AGK: Kalau tidak salah yang mulia, orangnya sudah meninggal
Hakim: Ada juga nama Tika Mutiara Pertiwi, ada pemberian uang sebesar Rp 537 juta
Nama Nasmi juga terima Rp 216 juta, Rahman Albagus terima Rp 591 juta, Suryani Abubakar Rp 294 juta
AGK: Betul yang mulia
Hakim: Ada juga nama Ayu selaku konsultan yang sering dibawa oleh Eliya Bachmid. Ada pemberian uang sebanyak Rp 200 juta, kedua Rp 200 juta dan ketiga Rp 100 juta
AGK: Memang Ayu ini konsultan, dia sering pegang proyek ruko-ruko di Sofifi, saya kenal dia lewat Eliya. Hakim kemudian menanyakan nama Windi, yang menerima uang capai Rp 280 juta
Hakim: Di dalam BAP, saudara kenal Windi lewat Tami, dari situ saling WhatsApp hingga pemberian uang lewat ajudan. Ada juga Wiwin Nurlinda, menerima uang capai Rp 52 juta Ada juga nama Ismail Ibrahim, seorang mahasiswa menerima uang capai Rp 100 juta
AGK: Iya betul yang mulia, tapi itu diberikan oleh Ramadhan
Hakim: Dari nama-nama ini tidak bermaksud untuk apa, namun ada uang keluar ke mereka?
AGK: Betul memang ada yang saya bantu
Hakim: Nah, dengan begitu biar tahu, jangan sampai uang keluar tanpa sepengetahuan saudara itu diberikan oleh ajudan.(*)
| BREAKINGNEWS: BPSDM Sulteng Jadi Pelopor Nasional, Luncurkan TUK Antikorupsi "Manoro" |
|
|---|
| Sandra Dewi Ngaku Miliki Perjanjian Pisah Harta dengan Harvey Moeis, Minta Tas dan Aset Dikembalikan |
|
|---|
| Presiden Prabowo Usul Uang Sitaan Korupsi CPO Rp13 T Dialokasikan untuk Pendidikan |
|
|---|
| Mahfud MD Balas Tantangan KPK Soal Mark Up Whoosh: Mestinya Langsung Selidiki, Jangan Minta Laporan |
|
|---|
| Siapa Rufis Bahrudin? Namanya Terseret Kasus Korupsi Kuota Haji, Eks Perwira TNI |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.