PLN Suluttenggo
Pengembangan Biomassa PLN di Tasikmalaya: Dikelola Masyarakat, Didukung Pemerintah
Dia optimistis program ini dapat berkelanjutan dan mampu mendorong roda perekonomian bagi desanya.
TRIBUNPALU.COM - Upaya PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia dalam mengembangkan ekosistem biomassa yang berbasis ekonomi kerakyatan sukses memberdayakan masyarakat dan memperoleh dukungan Pemerintah.
Usai sukses di Cilacap dan Gunung Kidul, PT PLN juga menerapkan program serupa di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya Yedi Rahmat optimistis program PT PLN itu akan mendukung kemajuan wilayahnya khususnya dalam bidang pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.
"Program ini merupakan dukungan yang luar biasa bagi daerah kami. Program hari ini merupakan langkah strategis dan menjadi momentum bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam mengembangkan sumber daya lokal," kata Yedi melalui rilis diterima TribunPalu.com, Sabtu (5/10/2024).
Baca juga: Ubah Lahan Kritis Jadi Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu
Tidak hanya itu, Yadi menilai, program itu juga turut menjaga kelestarian lingkungan karena mampu mengubah lahan yang sebelumnya kiritis menjadi lebih hijau dan produktif.
"Ini sejalan dengan upaya kami untuk terus mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan biomassa yang berkelanjutan," tambah Yedi.
Seorang anggota Gabungan Kelompok Tani Jaga Lembur Tani Makmur Rismayadi (40) yang terlibat aktif dalam program itu menjelaskan, pemanfaatan tanaman indigofera menjadikan lahan yang sebelumnya tandus dan sulit ditanami kini menjadi subur.
Itu karena tanaman tersebut mampu menyimpan air dengan baik.
Tak hanya itu, dari tanaman ini masyarakat dapat memanfaatkan daunnya sebagai pakan ternak dan rantingnya dapat dijual ke PT PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.
"Dulu lahan di sini tandus dan gersang. Setelah ditanami indigofera, manfaatnya tanah jadi subur, daunnya bisa jadi pakan ternak kambing atau domba. Kalau rantingnya nanti digunakan buat tenaga pembangkit biomassa," jelas Rismayadi.
Baca juga: Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu
Dia optimistis program ini dapat berkelanjutan dan mampu mendorong roda perekonomian bagi desanya.
"Dengan diadakan program penanaman indigofera ini semoga ke depannya bisa mendongkrak tingkat ekonomi untuk warga dan masyarakat di Desa Bojongkapol pada khususnya," ujar Rismayadi.
Dia menyebut program PT PLN itu terus menarik animo masyarakat lainnya sehingga tertarik untuk mempelajari lebih jauh dan berpartisipasi.
”Pascaacara kemarin itu, banyak sekali warga yang ingin tahu lebih lanjut tentang program ini. Bahkan di warung kopi pun kami masih berbincang tentang hal ini,” ungkap Rismayadi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan, pengembangan biomassa itu merupakan wujud nyata kolaborasi dalam mengakselerasi transisi energi.
"Transisi energi merupakan tantangan sekaligus peluang bagi kita semua. Oleh karena itu, upaya ini membutuhkan lebih banyak pihak untuk bersatu melalui kolaborasi sehingga dapat diduplikasi secara nasional di wilayah-wilayah lainnya," terang Darmawan.
Dia merinci, melalui program di Tasikmalaya, pihaknya mampu memberdayakan lebih dari 400 masyarakat setempat dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp 30 miliar per tahun.
"Ke depan, kami menargetkan program ini akan melibatkan 1,25 juta masyarakat di seluruh Tanah Air sehingga mampu mencapai nilai ekonomi hingga Rp9,5 triliun per tahun," ucap Darmawan.(*)
PLN UID Suluttenggo Dorong Peningkatan Layanan Pelanggan Lewat Marketing Award 2025 |
![]() |
---|
PLN Pasang Supersun di SMP Satap Beeng Laut, Dukung Pendidikan di Daerah 3T |
![]() |
---|
PLN Kembangkan HCS Ultima, Dukung Percepatan Kendaraan Listrik di Indonesia |
![]() |
---|
Semarak Hari Pelanggan Nasional 2025, PLN Luncurkan Promo Tambah Daya Diskon 50 Persen |
![]() |
---|
PLN Genjot Program Listrik Gratis untuk Rumah Tangga Tak Mampu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.