Hari Bakti PU, Kepala BWS Sulawesi III: Momen Kenang Perjuangan Sapta Taruna di Gedung Sate

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, Dedy Yudha Lesmana, menegaskan pentingnya mengenang perjuangan Sapta Taruna pada 3 Desember 1945 Silam.

Hal itu diungkapkan dalam wawancaranya saat ditemui usai pembukaan Porseni Hari Bakti PUPR yang berlangsung di halaman Kantor BWS Sulawesi III, Jl Abdurrahman Saleh, Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (25/11/2024).

Menurut Dedy Yudha, peringatan Hari Bakti PU tidak hanya dirayakan dengan olahraga dan seni, tetapi juga menjadi momen refleksi atas sejarah penting bangsa.

Hari Bakti PUPR dilandasi oleh peristiwa heroik para pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan penjajah. 

"Pengorbanan mereka menjadi inspirasi dan landasan bagi kita untuk terus berbakti demi pembangunan infrastruktur yang tangguh dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Dedy Yudha Lesmana.

Baca juga: Bolos Lebih dari 30 Hari, Dua Anggota Polres Morowali Utara Dipecat Tidak dengan Hormat

“Di mana pada saat itu, Gedung Sate Bandung menjadi kantor kementerian pekerjaan umum dan tenaga listrik, yang mana para pendahulu kita dengan semangat mempertahankan agar eksistensi pekerjaan umum tidak direbut oleh penjajah pada saat itu."

Ia berharap, peringatan Hari Bakti PU setiap tahunnya senantiasa menjadi momen untuk mengenang para pendahulu, khususnya pahlawan Sapta Taruna sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Sebagai bentuk perayaan, BWS Sulawesi III Palu menggelar Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) dengan melibatkan karyawan dan keluarga, hingga Ikatan Pensiunan PU (IPPU).

Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan solidaritas di lingkungan kerja.  

Porseni yang mengusung tema ‘Bakti PU, Membangun Negeri Untuk Rakyat’ berlangsung hingga 3 Desember 2024, bersamaan dengan peringatan peristiwa bersejarah tersebut. 

Pada hari pertama, peserta mengikuti lomba Gateball, Domino, serta kompetisi kebersihan ruang kerja, menjadikan kegiatan ini sarat makna sekaligus menyenangkan.  

Selain itu ada juga perlombaan tenis meja, Tik-tok, Mobile legend, sepeda santai, kuliner, estafet tepung air, ular tangga, fashion show anak, rangking 1, menghias tumpeng, hingga kedisiplinan pegawai.

Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga refleksi mendalam untuk melanjutkan semangat juang yang diwariskan oleh para pendahulu.(*)