Program Kokolomboi di Bangkep Sulteng Bawa Pertamina EP Raih Penghargaan Internasional GCSA 2024
Penghargaan itu diberikan kepada perusahaan, organisasi, dan inidividu atas kontribusi dalam upaya mewujudkan keberlanjutan.
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina meraih tiga penghargaan internasional kategori Best Practice dalam ajang Global Corporate Sustainability Award (GCSA).
Kegiatan yang digelar Taiwan Institute for Sustainable Energy (TAISE) itu berlangsung di Taipei, Taiwan.
Penghargaan diberikan kepada Pertamina EP Donggi Matindok Field (PEP DMF) dalam Program Kokolomboi Lestari, PEP Papua Field dalam Program Air Bersih dan PHE WMO dalam Program Salt Centre Terintegrasi.
Penghargaan itu diberikan kepada perusahaan, organisasi, dan inidividu atas kontribusi dalam upaya mewujudkan keberlanjutan.
Penyerahan penghargaan dilaksanakan di sela Global Corporate Sustainability Forum (GCSF) yang diberikan dalam dua kategori.
Yakni pelaporan keberlanjutan (sustainability report) dan praktik terbaik (best practice).
"Dalam menjalankan tugas mendukung ketersediaan energi nasional, Regional Indonesia Timur berkomitmen memberikan manfaat jangka panjang kepada pemangku kepentingan utamanya masyarakat . Penghargaan ini menjadi pengakuan atas komitmen keberlanjutan kami yang sejalan dengan kerangka global," ujar Senior Manager Relations Fitri Erika melalui rilisnya, Senin (25/11/2024).
Baca juga: Berdaya Bersama Pertamina, Difabel Ampel jadi Pengantar Bright Gas: Isi Pundi Rezeki & Agen Edukasi
Program Kokolomboi Lestari berlokasi di Desa Leme-Leme Darat, Kecamatan Buko, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Program tersebut menyasar kaum rentan kelompok adat Togong Tanga.
Komunitas itu mengalami keterbatasan akses terhadap sumber daya dan akses utama terhadap sumber pemenuhan kebutuhan hidup.
Melalui pengembangan kawasan konservasi berbasis masyarakat adat, Pertamina mendorong masyarakat adat untuk mengelola sumber daya hutan secara berkelanjutan melalui hilirisasi komoditas madu sekaligus pengembangan kawasan eko-edu wisata minat khusus.
Saat ini, masyarakat Adat Togong-Tanga berhasil mengembangkan kawasan konservasi berbasis masyarakat lainnya di enam desa sekitar Kokolomboi.
Program Kokolomboi Lestari melibatkan 300 anggota dan memberikan peningkatan pendapatan sebesar Rp 1.445.000 - Rp 8.547.534 per bulan.
Serta menjadi pioneer dan pendamping dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Kabupaten Banggai Kepulauan.
Puncak Pesta Rakyat HUT ke-73 Donggala, Bupati Vera Serukan Semangat Kebangkitan Daerah |
![]() |
---|
Gubernur Anwar Hafid Matangkan Persiapan Teknis Bandara Internasional SIS Al-Jufri Palu |
![]() |
---|
Berkah Beli Motor YAMAHA MIO M3, Kader Posyandu Asal Kabupaten Poso Mendadak Jadi Miliarder |
![]() |
---|
Tiga Warga Donggala Dapat Umrah Gratis di Fun Walk HUT Ke-73 Donggala Sulteng |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Besok, Kamis 14 Agustus 2025 di Sulawesi Tengah, 5 Daerah Ini Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.