Program Kokolomboi di Bangkep Sulteng Bawa Pertamina EP Raih Penghargaan Internasional GCSA 2024
Penghargaan itu diberikan kepada perusahaan, organisasi, dan inidividu atas kontribusi dalam upaya mewujudkan keberlanjutan.
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: mahyuddin
Program Air Bersih Berbasis Pemberdayaan Masyarakat merupakan program pemenuhan kebutuhan dasar air bersih untuk masyarakat prasejahtera di Distrik Klasefet dan Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Sebelum program itu diterapkan, masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih dari tampungan air hujan dan air sungai yang tidak layak dikonsumsi.
Program ini mendorong masyarakat untuk terlibat di dalam pengolahan air memanfaatkan teknologi bak sedimentasi dan filtrasi berbahan lokal.
Kekeruhan dan derajad keasaman air berhasil diturunkan menjadi 174 mg/l dan 7, dari semula 280 mg/l dan 8,4.
Di samping itu, program ini turut mengimplementasikan teknologi panel surya untuk operasional pompa air, sejalan dengan program perusahaan untuk mengurangi emisi karbon dan pengendalian penggunaan air tanah sebesar 64.605 m2.
Sebanyak 1.808 kepala keluarga di dua distrik telah merasakan air bersih yang bersumber dari program ini.
Masyarakat mampu menghemat pengeluaran biaya untuk air bersih, dari 3,2 juta rupiah per KK per tahun menjadi 600 ribu rupiah per KK per tahun.
Baca juga: Libatkan NGO Internasional, JOB Tomori Beri Penguatan Kelompok Pengelola Ekowisata Penyu Sinorang
Program Salt Centre Terintegrasi yang berlokasi di Desa Banyusangka, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan - Jawa Timur menyasar kaum rentan yakni petani garam konvensional.
Kelompok ini mengalami keterbatasan akses dan juga aset dalam peningkatan kualitas NaCl dan jumlah produksi garam untuk memenuhi kebutuhan lokal khususnya bagi para pengrajin ikan asin di Desa Banyusangka.
Melalui pengembangan Salt Centre Terintegrasi dengan menerapkan teknologi tepat guna, program yang dikelola oleh BUMDes Wijaya Kusuma ini telah berhasil meningkatkan kualitas NaCl mencapai 94,07 persen (di atas standart SNI) dan mampu meningkatkan kuantitas produksi garam mencapai lebih dari 54 ton.
Program Salt Centre Terintegrasi tidak hanya sekedar program yang mampu memenuhi kebutuhan garam, tetapi juga mampu menciptakan multiplier effect dengan keterlibatan kaum perempuan dalam membuat olahan produk pangan dan non pangan yang berbahan dasar garam.
Program ini juga berhasil menjadi lokasi percontohan pengelolaan garam dan telah membuat modul belajar berISBN yang dapat diakses bagi seluruh masyarakat.
Fitri menambahkan kinerja keberlanjutan perusahaan dilaksanakan dalam kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mendukung agenda internasional Sustainable Development Goals, utamanya tujuan 6 Air Bersih dan Sanitasi Layak, tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim, tujuan 15 Ekosistem Daratan dan tujuan 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.(*)
Puncak Pesta Rakyat HUT ke-73 Donggala, Bupati Vera Serukan Semangat Kebangkitan Daerah |
![]() |
---|
Gubernur Anwar Hafid Matangkan Persiapan Teknis Bandara Internasional SIS Al-Jufri Palu |
![]() |
---|
Berkah Beli Motor YAMAHA MIO M3, Kader Posyandu Asal Kabupaten Poso Mendadak Jadi Miliarder |
![]() |
---|
Tiga Warga Donggala Dapat Umrah Gratis di Fun Walk HUT Ke-73 Donggala Sulteng |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Besok, Kamis 14 Agustus 2025 di Sulawesi Tengah, 5 Daerah Ini Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.