Kisah di Balik Harumnya Kopi Potorono, Konservasi Hutan dan Upaya Peningkatan Ekonomi Warga Sambak
“Kopi Potorono ada notes rasa dark chocholate, brown sugar sama sedikit aroma rempah yaitu kapulaga,” ujar Kurniadi menjelaskan.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
“Itu tidak ujug-ujug berhasil juga, satu periode kepemimpinan saya belum ada yang berhasil panen, mulai bisa memetik hasil itu tahun 2014,” terangnya.
Dahlan menerapkan disiplin kepada petani kopi di Desa Sambak dengan hanya memanen buah kopi yang sudah matang di pohon atau red cherry saja.
“Itu sengaja dari awal saya ajarkan seperti itu biar kualitas Kopi Potorono bisa terjaga,” kata dia.
Petani Desa Sambak mulai bisa menikmati keuntungan ekonomi dari penjualan hasil kopi pada 2019.
Panenan biji kopi di Bukit Potorono mulai menunjukan bobot yang menggembirakan.
“Mulai 2019 sudah mulai banyak panenan kopi red cherry-nya, mulai 2,5 ton hingga puncaknya pada 2021 kami dapat 21 ton red cherry,” ujar Dahlan bangga.
Adapun red cherry yang diproses hingga menjadi bubuk kopi atau biji kopi roastingan biasanya menyusut diangka 4 banding 1.
“2021 itu red cherry-nya 21 ton, yang akhirnya dijual baik biji kopi atau gilingan itu berkisar di 6 ton, kami jual 170 ribu per kilonya,” kata dia.
Dahlan mengakui petani kopi Sambak kini sudah bisa menikmati hasil dari pengelolaan hutan negara yang dahulunya hanya ditanami rumput pakan ternak.
“Sekarang ya sudah Alhamdulillah, selain warga di Sambak adalah petani padi dan pembuat tahu, ada income tambahan di kopi, apalagi akhir 2024 ini harga kopi sedang bagus, jadi lumayan untuk penggerak ekonomi warga,” kata dia.
"Kalau perputaran uangnya ya bisa dihitung kalau tahun 2021 kopi ada 6 ton, sekilonya 170 ribu, tinggal dikali saja kan kan lumayan," kata Dahlan sembari tertawa.
Dahlan berharap Desa Sambak bisa menjadi percontohan desa lainnya dalam memanfaatkan Bukit Potorono.
“Lahan yang ditanami kopi saat ini masih terbatas di lahan Desa Sambak saja, sedangkan Bukit Potorono itu meliputi beberapa desa, harapannya desa lain bisa ikut memanfaatkan Potorono, karena iklim dan tanahnya cocok, kami sendiri sekarang kewalahan melayani pesanan kopi dari konsumen,” ujar kepala desa 3 periode ini.
Dapat kemasan baru

Kopi Potorono Desa Sambak juga baru saja mendapatkan kemasan baru berupa kemasan plastik dengan zip lock dan logo yang lebih modern.
“Kami baru saja dapat packaging baru, dulu masih pakai kertas ditempel stiker, kemarin dari BRI ada bantuan untuk kemasan plastik yang lebih modern dan lebih awet karena ada ziplock-nya,” kata dia.
Arus Lalu Lintas di Jalur Kebun Kopi Kilo 8 Parigi Moutong Ramai Lancar Meski Jalan Berlumpur |
![]() |
---|
Satlantas Parimo Imbau Pengendara Waspadai Longsor dan Jalan Licin di Jalur Kebun Kopi |
![]() |
---|
Akses Palu-Parigi Moutong Kebun Kopi Sempat Terputus Akibat Longsor, Kini Sudah Normal Bertahap |
![]() |
---|
BPJN Sulteng: Evakuasi Tuntas, Lalu Lintas Trans Sulawesi Normal Kembali |
![]() |
---|
Longsor Timbun Kendaraan, Jalur Kebun Kopi Parigi Moutong Sempat Terputus Total |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.