Honda dan Nissan Pertimbangkan Merger untuk Hadapi Persaingan Kendaraan Listrik
Kabar ini muncul setelah media lokal Jepang melaporkan bahwa Honda dan Nissan sedang membahas merger di bidang teknologi.
TRIBUNPALU.COM - Honda dan Nissan, perusahaan otomotif ternama Jepang, sedang menjajaki pembicaraan awal untuk merger.
Kabar ini muncul setelah media lokal Jepang melaporkan bahwa Honda dan Nissan sedang membahas merger di bidang teknologi.
Kedua perusahaan juga membahas kemungkinan bekerja sama dengan Mitsubishi Motors, di mana Nissan memiliki 24 persen saham.
Hingga saat ini baik Honda maupun Nissan belum memberikan komentar apapun terkait isu merger tersebut, namun melansir dari CNN International merger ini dilakukan Honda dan Nissan untuk membantu mereka bersaing dengan Tesla dan pembuat Kendaraan Listrik China.
Baca juga: Daftar UMSK 2025 di Sulawesi Tengah: Banggai Terapkan Sektor Perhotelan, Poso Kelistrikan
Komentar serupa juga dilontarkan Seiji Sugiura, analis otomotif di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory, yang mengatakan merger akan menciptakan "pesaing kuat" bagi Toyota dan membantu mereka di pasar China
"Seperti yang diumumkan pada bulan Maret, Honda dan Nissan tengah menjajaki berbagai kemungkinan untuk kolaborasi di masa mendatang, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing," kata Honda dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Baca juga: Tukang Jahit hingga Pegawai Kampus Terlibat Jaringan Uang Palsu UIN Makassar
"Jika ada informasi terbaru, kami akan menginformasikannya kepada para pemangku kepentingan kami pada waktu yang tepat," imbuhnya.
Apabila proses merger antara Honda dan Nissan rampung disahkan maka kedua raksasa otomotif ini membentuk perusahaan senilai 54 miliar dollar AS dengan produksi tahunan mencapai 7,4 juta kendaraan, menjadikannya kelompok otomotif terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan kendaraan, setelah Toyota dan Volkswagen.
Lebih lanjut, Sebelum rumor merger ini muncul, Honda dan Nissan memang telah menjalin hubungan dalam beberapa bulan terakhir.
Honda dan Nissan mempertimbangkan kemitraan strategis untuk bekerja sama dalam memproduksi komponen utama untuk kendaraan listrik (EV) dan kecerdasan buatan dalam platform perangkat lunak otomotif.
Honda dan Nissan juga berusaha mencari cara untuk mengurangi biaya dan mempercepat pengembangan kendaraan, di tengah ketatnya persaingan dan perang harga EV yang dimulai oleh Tesla dan produsen mobil asal China seperti BYD.
Baca juga: Pemprov Sulteng Dorong PNS Manfaatkan Beasiswa Australia Awards
“Dari sudut pandang Nissan, kemungkinan merger akan memberikan keringanan jangka pendek bagi Nissan, yang berada di bawah tekanan finansial yang signifikan,” kata Tatsuo Yoshida, analis Bloomberg Intelligence.
“Dari sudut pandang Honda, kinerja Honda lebih baik secara finansial, dan keuntungannya bagi Honda akan lebih besar dalam jangka panjang,” imbuh Yoshida. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews
Honda Community Palu Gelar Convoy Merdeka dan Charity Ride |
![]() |
---|
Honda Sulteng Semarakkan HUT RI ke-80 dengan Semangat Kebangsaan dan Program CSR |
![]() |
---|
Astra Honda Motor Gelar KLHN 2025, Ini Daftar Pemenangnya |
![]() |
---|
Gandeng Komunitas Honda di Palu, Anugerah Perdana Gelar Honda Matic Premium Night Ride |
![]() |
---|
Anugerah Perdana Gelar Scoopy Velocreativity Bersama Komunitas Honda di Kota Palu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.