Sigi Hari Ini

Sigi Bangun RPH, Bupati Irwan: Daging Beku Berkualitas Siap Merambah Pasar Regional

Bupati Sigi, Mohamad Irwan, mengungkapkan bahwa keberadaan Rumah Potong Hewan (RPH) yang baru diresmikan di Kabupaten Sigi tidak hanya bertujuan untuk

Editor: Haqir Muhakir
Angelina
Bupati Sigi, Mohamad Irwan, mengungkapkan bahwa keberadaan Rumah Potong Hewan (RPH) yang baru diresmikan di Kabupaten Sigi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga membuka peluang distribusi daging beku hingga ke luar daerah, termasuk ke Kalimantan dan Morowali. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Angelina

TRIBUNPALU.COM, SIGI - Bupati Sigi, Mohamad Irwan, mengungkapkan bahwa keberadaan Rumah Potong Hewan (RPH) yang baru diresmikan di Kabupaten Sigi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga membuka peluang distribusi daging beku hingga ke luar daerah, termasuk ke Kalimantan dan Morowali.

"Dengan adanya RPH ini, kami ingin mengubah paradigma. Tidak lagi mengirim hewan hidup ke luar daerah, tetapi mulai mengirim daging beku yang higienis, aman, dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Ini langkah besar bagi peternak lokal dan Kabupaten Sigi," ungkap Irwan kepada TribunPalu.com, Rabu (8/1/2024). 

Bupati Irwan menjelaskan, RPH ini dirancang untuk memenuhi standar kualitas dan higienis, sehingga daging yang dihasilkan dapat bersaing di pasar regional. 

Ia memastikan, daging sapi dan unggas yang dipotong di RPH ini melalui proses yang ketat, mulai dari pemeriksaan kesehatan hewan, pemotongan sesuai syariat Islam, hingga pengemasan dalam bentuk daging beku.

Baca juga: Rumah Potong Hewan Modern Kini Hadir di Sigi, Satu-Satunya di Sulawesi Tengah

"Kami ingin menjadikan produk daging beku ini unggulan dari Sigi. Tidak hanya untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk memenuhi permintaan di luar daerah. Kalimantan, Morowali, dan daerah lainnya adalah target distribusi kami ke depan," ujarnya.

Selain itu, RPH ini juga menjadi langkah awal untuk mengurangi ketergantungan pengiriman hewan hidup ke daerah lain.

Menurut Irwan, daging beku memiliki keunggulan lebih, baik dari sisi efisiensi transportasi maupun pengendalian kualitas.

"Dengan daging beku, nilai tambahnya lebih besar. Peternak tidak perlu lagi mengirim hewan hidup yang memakan biaya besar. Semua diproses di sini, dengan hasil yang lebih higienis dan siap pakai," tambahnya.

Keberadaan RPH ini tidak hanya memberi manfaat pada sektor agribisnis, tetapi juga diharapkan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan kesejahteraan peternak lokal. Pemkab Sigi menargetkan pendapatan awal sebesar Rp100 juta per tahun dari operasional RPH ini.

"Kami optimis, target ini bisa melampaui angka Rp300 juta atau bahkan lebih, seiring meningkatnya kapasitas distribusi dan permintaan daging beku dari luar daerah. Ini menjadi sumber pendapatan baru bagi Sigi," kata Bupati Irwan.

Lebih lanjut, RPH ini juga membuka peluang kerja sama dengan perusahaan besar, khususnya yang berada di Kalimantan dan kawasan industri Morowali. 

Irwan berharap kerja sama ini dapat memperluas pasar daging beku dari Sigi, sekaligus memberikan jaminan kualitas produk untuk para konsumen.

"Kesehatan masyarakat adalah prioritas kami. Dengan daging yang diproses secara higienis di RPH ini, kami ingin memastikan bahwa daging yang sampai ke tangan konsumen benar-benar aman dan berkualitas tinggi," jelasnya.

RPH ini dilengkapi fasilitas modern yang memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. Semua hewan yang akan dipotong melalui pemeriksaan ketat untuk memastikan kelayakannya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved