Bahlil Lahadalia Diminta Minta Maaf Setelah Disertasinya Dikenakan Pembinaan UI

Permintaan ini muncul setelah Bahlil Lahadalia terbukti melanggar etika akademik terkait Disertasi doktoralnya, dan pihak terkait.

Editor: Regina Goldie
Tribunnews/Jeprima
PUTUSAN UI SOAL BAHLIL - Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan arahan sekaligus membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (8/2/2025). Bahlil diminta menyampaikan permintaan maaf kepada sivitas akademika UI. 

"Saya belum tahu isinya. Tapi, yang jelas kalau rekomendasinya mungkin sudah dapat."

"Yang saya pahami bukan ditangguhkan (gelarnya), tapi memang wisuda saya harusnya di Desember. Saya kan dinyatakan lulus setelah yudisium. Dan yudisium saya kan di Desember," jelas Bahlil Lahadalia setelah menghadiri rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (13/11/2024).

"Kalau kemarin Disertasi saya, setelah Disertasi kan ada perbaikan Disertasi." (*)

"Jadi setelah perbaikan Disertasi, baru dinyatakan selesai. Selebihnya nanti tanya di UI aja ya," lanjut dia.

Sebagai informasi, sidang Disertasi Bahlil menjadi sorotan sebab Disertasinya yang berjudul Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia, diduga kuat plagiat.

Hal ini diketahui saat seorang warganet mencoba mengecek Disertasi Bahlil menggunakan Turnitin, perangkat lunak yang kerap digunakan untuk mendeteksi plagiarisme dalam karya tulis.

Hasilnya, similarity index Disertasi Bahlil mencapai 95 persen dengan karya milik mahasiswa asal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Adapun karya mahasiswa itu berjudul Pengelolaan Nikel oleh Perusahaan Pertambangan di Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Sulawesi Tengah Gandeng BPKP untuk Tingkatkan PAD

Respons Bahlil

Ditemui wartawan di Istana Kepresidenan sekitar 21.19 WIB, Senin (3/3/2025), Bahlil enggan berkomentar.

Ia hanya melambaikan tangan ke arah media sembari berjalan menuju mobilnya.

Setelahnya, sejumlah awak masih mengikutinya untuk menanyakan perkara yang sama.

Akan tetapi, Bahlil tetap bungkam hingga dirinya naik ke dalam mobil dan meninggalkan area Kompleks Istana Kepresidenan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews,com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved