Sulteng Kembangkan Program Berbasis Keterampilan untuk Tingkatkan Pekerja Migran Berkualitas

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok

TRIBUNPALU.COM, PALU -  Gubernur Anwar Hafid mengisyaratkan pentingnya BLK terakreditasi hadir di kabupaten kota se-Sulteng sebagai lembaga vokasional.

Lembaga itu untuk mempersiapkan SDM unggul berkualitas yang handal dan siap kerja dengan jaminan sertifikat kompetensi.  

Anwar Hafid berencana melakukan MoU dengan kementerian teknis termasuk kementerian P2MI agar ke depan pekerja migran asal Sulteng dapat diprioritaskan penempatannya ke sejumlah negara tujuan yang prospektif.

Hal itu diungkapkan ketika kunjungan resmi Menteri Perlindungan Pekerja Kerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding ke Sulteng.

Baca juga: Realisasi APBD Sulteng Memasuki Triwulan II Tahun 2025 Masih Rendah

Dalam rangka meninjau implementasi program kebijakan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kunjungan ini sarat dengan nuansa kekeluargaan dan silaturahmi dalam suasana lebaran.

Mengingat Menteri P2MI merupakan putra terbaik Sulteng kelahiran Ogoamas, Kabupaten Donggala yang dipercaya memimpin salah satu kementerian strategis dalam kabinet Merah Putih.

Abdul Kadir Karding disambut dengan hangat dalam jamuan makan malam, bertempat di kediaman Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan Ketua TP-PKK Sulteng, Sry Nirwanti Bahasoan.

Acara tersebut turut dihadiri para tokoh, antara lain anggota DPR RI Longki Djanggola, Bupati Sigi Moh. Rizal Intjenae, Wakil Walikota Palu Imelda Liliana Muhidin, dan Pj Bupati Parigi Moutong Richard A. Djanggola.

Nampak pula Asisten Pemerintahan dan Kesra, Fahrudin dan Kaban Kesbangpol, Arfan.

Baca juga: PSU Pilkada Banggai, Gubernur Sulteng Kunjungi 3 TPS di Kecamatan Toili

Dalam diskusi yang santai dan penuh keakraban, Gubernur Anwar Hafid dan Menteri Abdul Kadir Karding berbagi pandangan dan gagasan tentang berbagi isu strategis yang terkait dengan perlindungan pekerja migran Indonesia.

Gubernur Anwar Hafid menuturkan bahwa sebagian besar lulusan SMA/SMK di Sulteng memilih segera bekerja bahkan tidak sedikit yang ingin bekerja ke luar negeri.