DSLNG

Dorong Pengurangan Emisi, DSLNG Berhasil Pangkas Karbondioksida 35 Ribu Ton

Hal ini mengemuka dalam Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) tahun 2025 ke-49 di ICE BSD City.

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Regina Goldie
HANDOVER
BERGASIL PANGKAS KARBONDIOKSIDA - Environment Officer DSLNG, Dwi Fitri Lestari, saat memaparkan upaya DSLNG dalam pengurangan emisi gas rumah kaca di kegiatan IPA Convex 2025, Kamis (22/5/2025). Sejak 2020, DSLNG berhasil memangkas karbondioksida sekitar 35 ribu ton. (Handover) 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI- Industri minyak dan gas (migas) bumi turut berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca dalam operasional perusahaan. 

Hal ini mengemuka dalam Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) tahun 2025 ke-49 di ICE BSD City, Tangerang.

PT Donggi Senoro LNG (DSLNG), salah satu industri migas di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah turut mendorong pengurangan emisi. 

Perencanaan, jangka pendek, menengah, dan jangka panjang telah disiapkan DSLNG.  

Environment Officer DSLNG, Dwi Fitri Lestari, menyatakan, DSLNG telah memiliki paper yang membahas dan menjawab pertanyaan tentang pengurangan emisi gas rumah kaca secara global. 

Ia memaparkan, DSLNG telah melaksanakan beberapa langkah demi mengurangi emisi gas rumah kaca, di antaranya mengefisiensikan penggunaan fasilitas produksi dan pengurangan gas suar.

"Kemudian mengoptimalkan proses yang sudah ada. Nah, upaya-upaya ini sudah kita kerjakan sejak tahun 2020. Bahkan, sebelumnya telah kita kerjakan hingga hari ini,” papar Fitri kepada wartawan di sela gelaran IPA Convex 2025 pada Kamis, 22 Mei 2025.

Dari proses yang telah dijalankan itu, DSLNG berhasil memangkas karbondioksida sekitar 35 ribu ton. 

“Ini angka yang cukup signifikan karena fasilitas produksi kami terpisah dari sumur,” tuturnya.

Fitri mengatakan, gas yang diterima dari perusahaan hulu telah bersih. Hal ini menjadi tantangan bagi DSLNG untuk lebih membersihkan. 

DSLNG mengoptimalkan lagi dari sisi penggunaan bahan bakar, produksi, dan pengapalan.

“Gas yang kita terima pada dasarnya sudah sedikit sekali mengandung karbondioksida. Bahkan hamper nol, kurang dari 1 persen,” tuturnya.

Fitri menyebutkan, DSLNG telah memiliki peta jalan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, yang dibagi menjadi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

“Untuk jangka pendek kita coba maksimalkan dari tahun lalu hingga tahun ini. Itu kita coba membuat studi pemasangan pembangkit listrik tenaga surya, kemudian mengefisienskan proses operasi yang ada di fasilitas produksi,” paparnya.

Jangka menengah, DSLNG melakukan studi untuk perdagangan karbon. Harapannya dari angka 35 ribu ton karbondioksida yang dipangkas, lebih meningkat ke depannya. 

DSLNG juga bakal mengeskplore penggunaan kendaraan listrik di lingkungan DSLNG.

“Itu jadi bekal untuk kita membuat satu skema perdagangan karbon, bahwa kami berhasil meng-cut sekian ribu. Kemudian kami akan menjual sertifikat pengurangan emisi tersebut ke pasar karbon,” jelasnya.

DSLNG berharap emisi dari kendaraan yang berjumlah 3,6 ton per bulan, dapat dipangkas sampai 50 persen.

Caranya dengan mendiversifikasi jenis bahan bakar pada kendaraan.

"Sekarang Pertamina sudah membuat bahan bakar yang lebih ramah lingkungan lagi, itu juga bisa menjadi upaya selain mengganti ke listrik. Sekarang ini ada B40,” terang Fitri.

Terkait dengan sumber listrik di lingkungan DSLNG, nantinya ada yang bersumber dari tenaga surya maupun tenaga gas yang saat ini telah beroperasi.

"Fasilitas produksi kami cukup besar konsumsi energinya jika kita harus bergantung sepenuhnya pada tenaga surya, tapi saat kondisi-kondisi puncak kita bisa mengikis itu kita mencoba penggunakan tenaga surya,” urai Fitri. 

Langkah DSLNG mengurangi emisi gas rumah kaca dan menyusun peta jalan setali tiga uang dengan tema IPA Convex ke-49 tahun 2025, yakni mendorong pertumbuhan dengan ketahanan energi dalam lilngkungan rendah karbon. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved