Gempa Bumi dengan Magnitudo 5,7 di Wilayah Tenggara PACITAN, Jatim, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi dengan magnitudo 5.7 terjadi di wilayah tenggara PACITAN-JATIM pada Selasa 27 Mei 2025.

Editor: Imam Saputro
pixabay
Ilustrasi gempa bumiGempa bumi dengan magnitudo 5.7 terjadi di wilayah tenggara PACITAN-JATIM pada Selasa 27 Mei 2025. 

TRIBUNPALU.COM -  Gempa bumi dengan magnitudo 5.7 terjadi di wilayah tenggara PACITAN-JATIM pada Selasa 27 Mei 2025.

Informasi yang dikutip dari twitter @infoBMKG menyebutkan gempa berkekuatan Magnitudo 5.7  itu terjadi pada pukul 07:55:05 WIB

Lokasi gempa ada di 10,41 LS-110,25 BT (265 km BaratDaya PACITAN-JATIM, Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami

Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data

BMKG menyatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami.

BMKG menyatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami.

BMKG mengimbau hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi.

Skala MMI Gempa

Getarakan gempa diukur dalam skala MMI.

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved