Hari Tasyrik, Waktu Istimewa untuk Ibadah Ini Dasarnya dalam Hadis Nabi

Menurut informasi dari mui.or.id, Hari Tasyrik berlangsung selama tiga hari.

Editor: Regina Goldie
Ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI)
ILUSTRASI MAKAN BERSAMA - Ilustrasi makan bersama di bulan Dzulhijjah dibuat menggunakan AI pada hari Jumat (28/2/2025). Berikut penjelasan mengenai apa itu Hari Tasyrik, dan mengapa pada hari itu diharamkan berpuasa, simak penjelasannya berikut ini. 

TRIBUNPALU.COM - Dalam Kalender Islam, terdapat hari-hari yang disebutHari Tasyrik.

Hari Tasyrik yaitu hari-hari di mana umat Muslim tidak diperbolehkan untuk berpuasa.

Hari tasyrik berlangsung setiap tahunnya di bulan Dzulhijjah.

Menurut informasi dari mui.or.id, Hari Tasyrik berlangsung selama tiga hari.

Tanggal berapa Hari Tasyrik pada tahun ini?

Hari tasyrik dimulai tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah).

Maka hari tasyrik terjadi pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Hari tasyrik tahun ini jatuh pada tanggal 7 Juni 2025 hingga 9 Juni 2025.

Mengapa Dilarang atau Diharamkan Berpuasa saat Hari Tasyrik?
Tiga hari tasyrik ini merupakan hari istimewa dalam Islam.

Sebab pada waktu tersebut umat muslim diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurbannya.

Pada saat tersebut, umat muslim dilarang dan diharamkan untuk puasa, sunnah maupun wajib.

Larangan berpuasa ini selaras dengan pelaksanaan kurban saat Idul Adha tersebut.

Tasyrik atau tasyriq dalam bahasa Arab “syarraqa” yang memiliki arti “matahari terbit atau menjemur sesuatu”.

Tasyrik juga diartikan dengan penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).

Terdapat perbedaan pendapat Ulama tentang alasan perbedaan penamaan tasyrik, sebagai berikut:

Pertama, dinamakan tasyrik dikarenakan waktu tersebut adalah hari di mana umat Islam menjemur daging qurban mereka untuk dibuat dendeng.

Pendapat tersebut disandarkan pada masa Rasulullah SAW belum adanya teknologi pendingin seperti kulkas. Alhasil, masyarakat kala itu menyimpan daging dengan waktu lama dengan cara dijemur.

Langkah ini dilakukan agar daging qurban yang melimpah saat Idul Adha dapat disimpan dalam jangka panjang dan bisa menjadi cadangan makanan untuk dikonsumsi.

Kedua, pelaksanaan ritual qurban dilakukan setelah matahari terbit.

Telah disebutkan sebelumnya, pada hari Tasyrik setiap muslim diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah apapun kecuali berpuasa. 

Larangan puasa di hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging qurban.

Dalam Haditsnya Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)

Pada kesempatan lain hari Tasyrik juga disebut juga dengan hari untuk makan dan minum. Rasulullah bersabda:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ يَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَأَيَّامَ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah, bersabda: “Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum.” (HR. An-Nasa’i, no. 2954)

Pada hari Tasyrik juga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah seperti berdzikir, berdoa, serta menyembelih hewan qurban . Perintah untuk berqurban tersebut termaktub dalam surat al-Kautsar ayat 2 berikut:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

“Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurban lah!”

Berikut Amalan- amalan Sunnah yang Dapat Dikerjakan pada Saat Hari Tasyrik

Mengumandangkan takbir

Memperbanyak dzikir (Tahmid, Tahlil)

Imam Muslim juga meriwayatkan hadits yang menerangkan hari tasyrik sebagai hari istimewa untuk makan, minum, dan untuk zikir. 

Imam Bukhari mengutip hadits keutamaan Hari Tasyrik sebagai waktu istimewa untuk ibadah yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas ra.  yang Artinya: “Dari sahabat Ibnu Abbas ra., dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Tidak ada amal pada hari-hari ini yang lebih utama daripadanya di hari-hari ini,’” (HR Bukhari). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved