Penampakan Black Mamba, Sapi Kurban Presiden Prabowo untuk Kota Palu, Bobot Capai 871 Kg

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyerahkan satu ekor sapi kurban kepada masyarakat Kota Palu dalam rangka perayaan Idul Adha 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi.

Sapi kurban tersebut berjenis Berangus, berumur 3 tahun, dan memiliki bobot mencapai 871 kilogram. 

Baca juga: Disperindag Palu Gelar Pasar Murah di Halaman Kejari, Subsidi Enam Komoditi Pokok

Sapi jantan itu diberi nama Black Mamba dan berasal dari peternakan milik Haidar Abdul Kadir, warga Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.

Kepala Tim Lapangan Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu, Edy Kurniawan, menjelaskan bahwa sapi tersebut dipilih karena memenuhi standar dari Sekretariat Kepresidenan.

"Sapi dari Presiden Prabowo untuk Pemerintah Kota Palu ini berasal dari peternakan lokal di Kelurahan Kabonena. Namanya Black Mamba. Pemiliknya Haidar Abdul Kadir. Jenisnya Berangus dengan bobot 871 kilogram saat seleksi. Harganya, setelah negosiasi, disepakati Rp99 juta," ungkap Edy kepada TribunPalu.com, Selasa (3/6/2025). 

Baca juga: Disperindag Palu Subsidi Harga Bawang, Dijual Lebih Murah Rp5 Ribu per Kilogram

Ia menambahkan, sesuai arahan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, sapi kurban tersebut akan diserahkan kepada Masjid Al Inayah di Hunian Tetap (Huntap) Kelurahan Petobo.

"Awalnya ada empat ekor sapi yang diajukan, namun yang memenuhi standar hanya Black Mamba karena bobotnya mencapai 871 kilogram. Sekretariat Kepresidenan menetapkan syarat minimal 800 kilogram," jelas Edy.

Penyerahan sapi kurban dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 6 Juni 2025 pagi, dan akan dilakukan langsung oleh Wali Kota Palu kepada pengurus Masjid Al Inayah.

Baca juga: Si Baron, Sapi Kurban Presiden Prabowo untuk Sulteng, Bobot Capai 1 Ton Lebih

Pemilihan lokasi di Huntap Petobo, kata Edy, berdasarkan instruksi Sekretariat Kepresidenan agar hewan kurban disalurkan kepada masyarakat kurang mampu.

"Daerah Petobo merupakan wilayah bekas bencana likuefaksi. Karena itu, pak Wali Kota memutuskan penyaluran dilakukan di sana, berdasarkan dokumen penyintas bencana alam. Target penerima bantuan ini sekitar 300 orang," tutup Edy.(*)