Palu Hari Ini
Fathur Razaq Anwar Produseri 7 Lagu Legendaris Hasan Bahasyuan dengan Sentuhan Modern
Proyek ini mendapat suntikan semangat baru dengan keterlibatan langsung Muhammad Fathur Razaq Anwar sebagai Produser Eksekutif.
Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU.COM, PALU – Sebuah kolaborasi kreatif antara Hasan Bahasyuan Institute (HBI) dan grup musik lokal The Mangge resmi mengumumkan proyek ambisius untuk merilis ulang tujuh lagu legendaris karya maestro seni budaya Sulawesi Tengah, Hasan Bahasyuan.
Proyek ini mendapat suntikan semangat baru dengan keterlibatan langsung Muhammad Fathur Razaq Anwar sebagai Produser Eksekutif.
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 11 Juni 2025: Leo Hindari Pikiran Negatif, Sagitarius Jaga Keberanianmu
Muhammad Fathur Razaq Anwar yang dikenal aktif dalam mendorong kreativitas anak muda di Sulteng menyebut, project ini adalah bentuk kepeduliannya terhadap kekayaan intelektual daerah yang selama ini belum mendapatkan perhatian maksimal.
Ia berharap upaya ini dapat menjadikan Sulawesi Tengah tidak hanya dikenal dari sumber daya alamnya, tetapi juga dari kekuatan budayanya di mata dunia.
“Sulteng selain memiliki sumber daya alam yang kaya, kita juga memiliki kekayaan intelektual yang luar biasa, tetapi kurang perhatian. Apapun yang bisa kami lakukan, yang penting Sulteng bisa dikenal di luar negeri serta meningkatkan kualitas karya musik,” tegas Muhammad Fathur Razaq Anwar dalam konferensi pers bertajuk a(R)tribut yang digelar di Kampung Nelayan, Palu, Selasa (10/6/2025).
Baca juga: Kode Redeem FF Free Fire Rabu 11 Juni 2025 Terbaru, Segera Klaim Semua Item Gratis di Sini
Direktur HBI Zulfikar Usman menjelaskan, proyek ini bukan sekadar pelestarian, tapi juga sebuah langkah strategis untuk promosi pariwisata dan diplomasi budaya Sulawesi Tengah.
Dengan sentuhan musik modern namun tetap mempertahankan ruh nostalgianya, tujuh lagu legendaris ini diharapkan bisa menjangkau pendengar lintas generasi.
“Karya Hasan Bahasyuan sangat penting dalam perkembangan seni budaya kita. Ini adalah spirit agar kita di zaman sekarang bisa lebih kreatif, namun tetap mengakar,” kata Zul Fikar.
Rian Fauzi dari The Mangge turut menjelaskan bahwa aransemen baru ini tetap menghormati bentuk asli lagu-lagu tersebut.
Baca juga: Kode Redeem FF Free Fire Terbaru Rabu 11 Juni 2025, Segera Klaim Semua Item Gratis di Sini
Mereka bahkan menggandeng vokalis dari paduan suara, sanggar seni, hingga orkestra dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah.
Proses produksi dilakukan di luar daerah karena keterbatasan fasilitas rekaman di Palu, dan diperkirakan memakan waktu hingga 30 hari.
Tujuh lagu yang akan dirilis ulang antara lain Palu Ngataku, Randa Ntovea, Kaili Kana ku Tora, Putri Balantak, Posisani, Poiri Ngoviana, dan Salandoa.
Proyek ini akan berjalan dengan tahapan yang matang, mulai dari riset dan dokumentasi di Juli–September 2025, produksi dan showcase nasional pada Oktober–Desember 2025, hingga tur internasional serta distribusi digital sepanjang Januari–Mei 2026.
Baca juga: 1,7 Juta Loker Luar Negeri, Menteri P2MI Minta Pelajar Siap Sejak Dini
Dengan kepemimpinan kreatif Fathur Razaq Anwar sebagai produser eksekutif, proyek ini tidak hanya menandai kebangkitan kembali karya Hasan Bahasyuan, tetapi juga menjadi momen penting dalam mengangkat martabat budaya Sulawesi Tengah di kancah nasional dan internasional.(*)
Hasan Bahasyuan Institute
The Mangge
Sulawesi Tengah
Muhammad Fathur Razaq Anwar
Zulfikar Usman
Rian Fauzi
Polresta Palu Tangkap Pria Penguna Narkotika, Amankan 2 Paket Sabu Berat 0,482 Gram |
![]() |
---|
Diduga Edarkan 5 Paket Sabu, Satresnarkoba Polresta Tangkap Seorang Pria di Palu Selatan |
![]() |
---|
Pemkot Alihkan 14 PAUD Swasta di Kota Palu Jadi Negeri |
![]() |
---|
Kota Palu Kini Miliki Tim Tanggap Insiden Siber, Siap Hadapi Ancaman Dunia Maya |
![]() |
---|
Diduga Langgar Privasi, Mahasiswa di Palu Keluhkan Dosen Sebar Data Pribadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.