PT Vale
Kunjungan Menteri Kehutanan Tegaskan Komitmen PT Vale Menuju Masa Depan Industri Hijau Berkelanjutan
Selama lebih dari lima dekade, PT Vale Indonesia telah membangun fondasi yang kuat dalam menerapkan prinsip Good Mining Practices secara konsisten.
TRIBUNPALU.COM - Di tengah meningkatnya tuntutan global terhadap praktik industri yang berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari grup Mining Industry Indonesia (MIND ID), menegaskan kembali perannya sebagai pelopor dalam transformasi industri pertambangan nasional menuju model yang lebih hijau, transparan, dan berkeadilan.
Selama lebih dari lima dekade, PT Vale Indonesia telah membangun fondasi yang kuat dalam menerapkan prinsip Good Mining Practices secara konsisten.
Kunjungan kerja Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni, ke wilayah operasional PT Vale di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat, 13 Juni 2025, menjadi momentum penting yang menegaskan pengakuan atas komitmen keberlanjutan yang dijalankan perusahaan.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri meninjau beberapa lokasi dan fasilitas pendukung kegiatan penambangan PT Vale.
Termasuk arboretum Himalaya yang merupakan lokasi konservasi beberapa spesies tanaman lokal dan endemik serta fasilitas nursery modern di taman keanekaragaman hayati Sawerigading Wallacea.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 446 Karyawan PT Vale IGP Morowali Bersih-bersih di Area Kerja
Kunjungan itu mencerminkan relevansi praktik PT Vale Indonesia dalam menjawab tantangan masa depan industri ekstraktif di Indonesia.
Di tengah upaya nasional menuju transisi energi bersih, pelestarian hutan tropis, dan tata kelola industri yang akuntabel, PT Vale hadir sebagai mitra strategis pemerintah yang mampu menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan secara nyata.
“Kami tidak mengklaim telah sempurna, namun kami terus berupaya belajar, berbenah, dan melangkah maju agar kehadiran kami memberikan nilai nyata bagi masyarakat, lingkungan, dan negara,” ujar Plt Presiden Direktur PT Vale, Bernardus Irmanto.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui sejumlah aksi nyata, yaitu:
- Rehabilitasi area di dalam dan di luar wilayah konsesi yang mencapai luasan 3x lipat area yang telah di buka PT Vale untuk kegiatan pertambangan.
- Sampai akhir 2024, 3.791 Ha dalam konsesi dan 17.264 Ha di luar konsesi telah ditanam masing-masing lebih dari 5 juta dan 12 juta pohon yang tersebar di 32 kabupaten pada 5 provinsi.
- Lebih dari 40 persen pohon yang ditanam adalah pohon lokal dan endemik termasuk 80 ribu pohon ebony di area Luwu Timur.
- Praktek reklamasi paska tambang secara progresif untuk meminimalkan luasan bukaan dan mengurangi resiko erosi dan sedimentasi.
- Lebih dari 60 % lahan yang dibuka untuk pertambangan telah direklamasi.
- Dalam pelaksanaan reklamasi, PT Vale menggunakan pendekatan ekosistemik, termasuk melakukan konservasi spesies tanaman untuk menjaga keanekaragaman hayati baik di lokasi tambang maupun di luar lokasi tambang.
- Reklamasi itu didukung dengan adanya fasilitas Nursery modern dengan kapasitas produksi 700 ribu bibit per tahun.
- Selain itu, PT Vale juga membangun Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea sebagai pusat pelestarian biodiversitas lokal.
- Pemanfaatan 100 % energi bersih dari PLTA untuk proses peleburan di pabrik pengolahan nikel, yang berkontribusi menghindari emisi karbon sekitar ±1 juta ton CO₂ setiap tahunnya;
Menteri Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasinya atas pendekatan PT Vale Indonesia dalam menyeimbangkan kepentingan ekonomi, konservasi lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
“Pembangunan tidak boleh berhenti. Namun hutan juga tak boleh punah. Kita harus menyeimbangkan keduanya. PT Vale menunjukkan bahwa industri dapat bergerak maju tanpa mengorbankan kelestarian ekosistem,” jelas Raja Juli.
Baca juga: PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Strategis di TOP CSR Awards 2025
Dia secara khusus mengapresiasi keberhasilan restorasi Hutan Himalaya serta kehadiran Taman Kehati sebagai bentuk nyata dari reklamasi yang berdampak.
“Sebagai salah satu perusahaa pertambangan yang melakukan pertambangan secara berkelanjutan, saya ingin membuktikan dan hal ini langsung saya saksikan bagaimana proses pertambangan mereka yang memang sangat sesuai aturan," ujar Raja Juli.
“Sumber energi dari air, kemudian kaidah-kaidah lingkungan hidup dipenuhi dan dalam konteks kehutanan sebagai perusahaan yang diberikan IPKKH dan kemudian mereka dapat mereklamasi dengan baik dan kemudian menanam pohon, bahkan tadi kita lihat ada yang dari tahun 2025, sudah hampir sama dengan hutan alam," katanya menambahkan.
Raja Juli Antoni menilai, pembangunan dengan lingkungan bisa sejalan, antara ekonomi dan ekologi bisa berjalan kalau regulator bisa memastikan dan mengenforce untuk menegakkan aturan dengam baik, tidak kongkalikong, tidak negosiasi, dan pihak swasta juga memiliki komitmen tinggi untuk memberikan yang terbaik untuk alam.
“Pulang dari sini saya akan duduk bareng dengan Dirjen, nanti kita formulasikan best practice apa yang bisa kita pelajari dari sini, lesson learn dari sini, nanti kita akan buat sebuah aturan baru, juknis baru yang kemudian bisa kita enforce dan pindahkan, gakkum, kita akan kumpulkan pengusaha pertambangan, kita akan membuka ruang untuk memberikan ippkh yang diikuti dengan tanggung jawab maksimal untuk keberlanjutan alam kuta untuk anak cucu kita, “ kata Raja Juli memaparkan.
PT Vale Rayakan HUT Ke-57 dengan Renang Lintas Danau Matano di Sorowako |
![]() |
---|
Wujud Komitmen ESG, PT Vale Tingkatkan Kompetensi Jurnalis Lewat UKW |
![]() |
---|
PT Vale Mulai Bangun Infrastruktur Proyek Nikel Berkelanjutan di Pomalaa Sultra |
![]() |
---|
Produksi Nikel PT Vale Indonesia Naik 9 Persen pada Triwulan II 2025 |
![]() |
---|
PT Vale Tetapkan Susunan Pengurus Baru, Bernardus Irmanto Jadi Presiden Direktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.