PT Vale

PT Vale Mulai Bangun Infrastruktur Proyek Nikel Berkelanjutan di Pomalaa Sultra

Dalam proyek ini, PT Vale menggandeng PT Leighton Contractors Indonesia (LCI) sebagai mitra pelaksana konstruksi.

Handover
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID, resmi memulai pembangunan infrastruktur penunjang untuk Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (29/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata 

TRIBUNPALU.COM, KOLAKA – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID, resmi memulai pembangunan infrastruktur penunjang untuk Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (29/7/2025).

Proyek ini menjadi langkah strategis PT Vale dalam mendukung program hilirisasi nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global energi berbasis kendaraan listrik (EV).

Dalam proyek ini, PT Vale menggandeng PT Leighton Contractors Indonesia (LCI) sebagai mitra pelaksana konstruksi.

Baca juga: Fadlin Resmi Dilantik Gantikan Almarhumah Sumarni M Talla sebagai Anggota DPRD Sigi

Seremoni peletakan batu pertama dilaksanakan di View Point Living Area dan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Kolaka Amri, Ketua Komisi III DPRD Kolaka Israfil Sanusi, President Director LCI Simon Burley, perwakilan Kedutaan Besar Australia, serta jajaran manajemen PT Vale IGP Pomalaa.

Pembangunan infrastruktur ini meliputi berbagai fasilitas penting, seperti Workshop, Office Area, Operational Camp, Main Entrance, serta Operation Building, Maintenance Building, Residence, dan Support Building.

President Director LCI, Simon Burley, menyatakan kebanggaannya bisa berkontribusi dalam proyek strategis nasional tersebut.

“Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan PT Vale. Dengan teknologi konstruksi cepat dan efisien berstandar internasional, keselamatan tetap menjadi prioritas utama kami,” ujarnya.

Pihak LCI menargetkan pembangunan infrastruktur rampung dalam waktu 26 bulan hingga 31 Oktober 2026, dengan penerapan teknologi mutakhir dan standar keselamatan kerja tinggi.

Hingga Juli 2025, progres fisik proyek IGP Pomalaa secara keseluruhan telah mencapai 31 persen. Termasuk di dalamnya pembangunan tahap awal pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang bekerja sama dengan perusahaan global Huayou.

Head of Pomalaa Project PT Vale, Mohammad Rifai, menyampaikan bahwa teknologi HPAL membuka potensi pemanfaatan bijih limonite yang selama ini kurang digunakan.

“Sejak awal 2022, kami menggandeng Huayou karena keunggulan teknologinya. Proyek ini membuktikan bahwa limonite Kolaka bisa menjadi sumber kesejahteraan, bukan limbah. Dan kami tidak bisa melakukannya sendiri. Kolaborasi dengan mitra seperti LCI membuat kami optimistis membangun warisan untuk generasi mendatang,” jelas Mohammad Rifai.

Sementara itu, Second Secretary Economic Trade and Investment Kedutaan Besar Australia, Julia DeLorenzo, menekankan pentingnya investasi jangka panjang Australia di Indonesia.

Baca juga: Produksi Nikel PT Vale Indonesia Naik 9 Persen pada Triwulan II 2025

“Grup CIMIC, induk perusahaan LCI, telah hadir lebih dari 50 tahun di Indonesia. Kerja sama ini mencerminkan masa depan hubungan bilateral yang semakin kuat dan inklusif,” katanya.

Dalam sambutannya, Bupati Kolaka Amri menyoroti pentingnya pemberdayaan tenaga kerja lokal.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved