Banggai Hari Ini

Warga Kolo Atas Morowali Utara Blokade Jalan PT CAS, Tuntut Realisasi Pembagian Plasma

Aksi blokade dilakukan dengan menutup akses jalan utama menuju area operasional perusahaan menggunakan kayu dan bambu.

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Fadhila Amalia
Handover
BLOKADE JALAN - Ratusan warga Desa Kolo Atas, Kecamatan Momosalato, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, melakukan aksi blokade jalan menuju PT Cipta Agro Sakti (CAS), sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah tersebut, Kamis (19/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI – Ratusan warga Desa Kolo Atas, Kecamatan Momosalato, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, melakukan aksi blokade jalan menuju PT Cipta Agro Sakti (CAS), sebuah perusahaan perkebunan Kelapa Sawit yang beroperasi di wilayah tersebut, Kamis (19/6/2025).

Aksi warga ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap manajemen perusahaan yang dianggap mengabaikan kesepakatan awal terkait pembagian hasil kebun plasma antara perusahaan dan masyarakat.

Baca juga: Apel Umum di Bumi Raya, Pemkab Morowali Tekankan Sinergi Visi-Misi Pemerintahan Baru

Salah seorang warga, Andika, menjelaskan bahwa sejak PT CAS mulai beroperasi di tahun 2018, telah disepakati pembagian hasil plasma dengan skema 70 persen milik perusahaan dan 30 persen untuk masyarakat atau petani plasma.

“Sudah tujuh tahun berjalan, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan soal realisasi pembagian plasma itu. Kami merasa dibohongi,” tegas Andika kepada TribunPalu.com, Jumat (20/6/2025).

Menurut Andika, kesepakatan awal tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan kepada masyarakat lokal yang telah menyerahkan lahan dan mendukung kehadiran investasi di daerah mereka.

“Kami dulu percaya karena dijanjikan akan sejahtera bersama perusahaan. Tapi kenyataannya, janji hanya tinggal janji,” ujarnya.

Baca juga: Setelah Menikah, Al Ghazali Ungkap Rencana Miliki Momongan, Pengen Punya Empat Anak

Aksi blokade dilakukan dengan menutup akses jalan utama menuju area operasional perusahaan menggunakan kayu dan bambu.

Warga juga membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan terhadap PT CAS.

Aksi tersebut membuat aktivitas kendaraan perusahaan terhenti. Beberapa truk pengangkut hasil sawit terpaksa berhenti di tengah jalan, menunggu situasi mereda.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT CAS terkait tuntutan warga maupun langkah penyelesaian yang akan diambil.

Baca juga: Pemprov Sulteng Sampaikan Usulan Strategis Infrastruktur ke Komisi V DPR RI

Aksi warga Kolo Atas ini menjadi sorotan karena mencerminkan ketegangan yang bisa terjadi ketika janji kemitraan perusahaan dengan masyarakat tidak ditepati. 

Warga berharap pemerintah daerah turun tangan secara serius untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi.

“Aksi ini akan terus berlanjut sebelum ada kejelasan. Kalau perlu, kami akan duduki kantor perusahaan,” tegas Andika. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved