PT IMIP

QMB dan HYNC Pelopori Inovasi Transisi Energi di Kawasan IMIP

Beragam inovasi dalam memacu penerapan sumber energi alternatif, sudah dilakukan sejumlah perusahaan yang beraktivitas pada kawasan industri Indonesia

Editor: Lisna Ali
handover
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) 

Diantaranya, kemampuan sistem dual-output yang menghasilkan asam sulfat dan energi, memungkinkan pemulihan panas limbah untuk menggerakkan mesin pembangkit listrik, dan uap limbah daur ulang di fasilitas PT QMB saat ini mampu memenuhi 70 persen kebutuhan listrik pabrik.

"Kapabilitas ini secara signifikan meningkatkan efisiensi energi sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan," jamin Yan Xiadong. 

Deret Implementasi Transisi Energi 

Langkah hijau dan inovasi QMB juga disambut tenant lain, HYNC. Perusahaan yang memproduksi nikel dan kobalt ini juga mengelola konsumsi listrik pabriknya melalui penemuan co-generation power plant.

Energi listrik alternatif diperoleh dengan memanfaatkan uap panas bertekanan tinggi dari pabrik asam sulfat yang terintegrasi dengan pabrik high pressure acid leach (HPAL). Direktur External PT HYNC, Stevanus, mengatakan, dari proses hidrometalurgi dalam ekstraksi nikel dan kobalt dari bijih laterit, uap sisa produksi dapat dimanfaatkan untuk memenuhi 70 persen kebutuhan listrik pabrik secara mandiri. 

Selain itu, pabrik juga memanfaatkan air hujan dan sisa limbah untuk menghemat penggunaan air bersih.

Pemanfaatannya dilakukan melalui teknologi rainwater harvesting, dengan mengolah air hujan yang mengalir melalui atap pabrik dan area terbuka.

Kemudian dirancang agar masuk ke kolam penampungan yang telah dilengkapi filter penyaring partikel kotoran.

Stevanus menguraikan, sistem di pabrik HYNC dirancang dengan closed-loop water system, dengan memproses sebagian besar air limbah dari produksi HPAL digunakan kembali untuk pencucian bijih nikel.

Penerapannya di PT QMB mampu menekan air limbah hingga 1,05 juta metrik ton dan mendukung konservasi air tawar.

Upaya tersebut melengkapi strategi lain yang juga tengah dicanangkan sejumlah tenant, seperti rencana pengoperasian pembangkit listrik bertenaga surya (PLTS) oleh PT Dexin Steel Indonesia (DSI).

Proyeksinya, dapat menghasilkan energi listrik sebesar 65 Megawatt. Instrumen PLTS serupa juga digagas di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) untuk mendukung penyediaan 350 Megawatt kebutuhan daya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved