Berita Viral

Pilu, Ini Alasan Kakak Adik Buang Ibunya ke Pantai Jompo: Biar Ibu Hidup Layak

Terungkap alasan anak Nenek Nasikah (74), Fitria membuang ibu kandungnya di panti jompo.

Editor: Lisna Ali
Kolase/Youtube Purnomo
ANAK MENANGIS : Fitria, anak kedua nenek Nasikah berusia 74 tahun menangis mengungkap kehidupannya serba kekurangan hingga menitipkan ibu kandungnya ke panti jompo 

TRIBUNPALU.COM - Terungkap alasan anak Nenek Nasikah (74), Fitria membuang ibu kandungnya di panti jompo.

Fitria menangis mengungkap kehidupannya serba kekurangan hingga memutuskannya menitipkan ibu kandungnya ke panti jompo.

Namun ternyata, keputusan Fitriya dengan sang kakak Sri Rahayu malah jadi boomerang setelah Viral di media sosial dicap durhaka karena membuang ibu kandung sendiri.

Fitria tak menyangka akan menerima bullyan dan kecaman begitu keras, terlebih dari sejumlah orang terdekatnya ikut marah.

Padahal, selama dua tahun nenek Nasikah tinggal di rumahnya dengan ukuran 4x4 meter, Fitriya berupaya merawat ibunda Nenek Nasikah.

Sayangnya dirinya tak bisa menjaga ibunda 24 jam lantaran harus bekerja mencari nafkah.

Semua diceritakan dalam konten youtube milik Purnomo Belajar Balik anggota polisi Jawa Timur tayang pada, Sabtu (28/6/2025).

Dalam konten video Youtube-nya, Purnomo membagikan momen perbincangan dengan anak-anak Nasikah yang kabarnya membuang ibunya.

"Habis viral itu semuanya marah, sampai saya itu disebarkan pakai story temen-temen saya karena membuang orang tua," ungkapnya dengan menangis.

Diakui Fitria, selama ini ia dan kakaknya sampai berutang demi menafkahi ibunya.

"Saya gali lobang tutup lobang juga untuk ibu, karena apa? Pabrik kan ada liburnya," bebernya.

Diketahui, Sri Rahayu sebagai anak pertama hanya bekerja sebagai tukang sapu perumahan.

Sedangkan Fitriya anak perempuan keduanya bekerja buruh pabrik dan serabutan.

Hal itu membuat keduanya kesulitan untuk merawat ibunya.

Selain itu ketika anak-anaknya bekerja, nenek Nasikah sering keluat sambil ngesot di jalan. 

Terkait dengan alasannya membawa ibunya ke panti jompo, Fitriya mengaku cuma ingin ibunya hidup di tempat yang layak.

Sebab selama ini Fitriya merawat ibunya di rumahnya dengan luas 4x4 meter.

"Supaya ibu ini ada yang merawat, ada yang mantau, terus secara kesehatan kan ibu saya enggak bisa jalan, kan bisa dicapek, ada diperiksa dokter, itu kemauan saya. Saya memohon bantuan," ucap Fitria.

Baru sehari dititipkan, Sri dan Fitriya berubah pikiran dan kembali menjemput ibu mereka di panti Griya Lansia.

Sri dan Rahayu membantah disebut baru sadar setelah Viral.

"Setelah kamu tinggal, berapa lama kalian akhirnya menjemput lagi orangtua?" tanya Purnomo. 

"Ya langsung, habis ashar itu langsung, pp jadi seharian full, langsung pak," imbuh Fitriya.

Fitria menyayangkan banyaknya tudingan miring sampai dicibir orang-orang terdekat pasca diviralkan. 

Padahal faktanya, Fitriya dan Sri Rahayu langsung menjemput ibunda nenek Nasikah hari itu juga setelah video viral hingga harus ngutang grab sebesar Rp 900 ribu.

Mendengar penjelasan Sri dan Fitriya, Purnomo pun mengurai pesan ke netizen. 

"Kalau kita tidak bisa membantu beliau berdua, tolong jangan sebarkan gosip yang enggak-enggak. Tolong jangan dihujat. 

Beliau berdua ini, keluarga ini sudah berusaha nyari solusi, namun karena hari ini Viral ya mau diapain," ungkap Purnomo.

Purnomo pun menawarkan diri akan mengurus Nenek Nasikah seumur hidup.

Bahkan, kedua anaknya diperbolehkan untuk menjenguk ibunya tanpa batas.

"Saya tawarkan ke jenengan ya saya siap merawat ibu seumur hidup, kalau saya yang ngerawat boleh datang, kalau ibu Nasikah sakit saya kabarin, gak usah malu kalau dihujat seindonesia, yang penting doa jenengan, kapam pun datang boleh," ucap Purnomo.

Nenek Nasikah sendiri menolak tawaran sang polisi lantaran jarak jauh di Lamongan.

Purnomo kemudian berkoordinasi dengan Arief Camra, Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang agar bisa dititipkan sang nenek.

"Saya sudah komunikasi dengan pak Arief, nanti tetap dirawat di Griya Lansia, namun boleh dateng, sudah tanggung jawab saya, nanti mulai tanggal 2 atau tanggal 7 karena ada kegiatan, nanti saya jemput," tutup Purnomo.

Menangis Jemput Ibu Pulang

Viralnya kejadian tersebut di media sosial, membuat anak-anak Nasikah menangis penuh penyesalan dan kembali menjemput ibu mereka.

Arief Camra, Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, membenarkan kabar penjemputan kembali Nenek Nasikah.

Tekanan datang dari berbagai arah, mulai dari teman kerja, tetangga, hingga pemerintah setempat yang mungkin turut merasakan dampak dari keriuhan media sosial.

Tekanan inilah yang akhirnya membuat kedua kakak beradik itu merasa gundah, bahkan menangis, seraya meminta izin untuk mengambil kembali ibu mereka.

"Tapi bagi kami Alhamdulillah, tidak ada niatan menahan dan macam-macam karena justru dari awal kami sudah menolak," ujar Arief lega, seperti dikutip dari akun TikTok miliknya pada Sabtu (28/6/2025).

Arief berharap, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang.

Ia menegaskan bahwa perbuatan buruk terhadap orang tua akan mendapatkan balasannya.

"Ya itu cara Allah membayarnya mungkin dibikin malu, tertekan, dan stres oleh netizen," pungkas Arief.

Nenek Nasikah hanya dirawat di Griya Lansia selama satu hari. Selanjutnya, perawatan sepenuhnya diserahkan kembali kepada pihak keluarga. 

Arief menceritakan, awalnya ia sempat menolak permintaan F yang ingin menitipkan ibunya.

Alasannya jelas, Griya Lansia yang ia kelola dikhususkan untuk merawat lansia yang tidak lagi memiliki keluarga.

"Sudah kami tolak dan kemudian kami memberikan keterangan tidak menitipkan ibu karena masih memiliki keluarga," kata Arief.

Namun, karena adanya perselisihan paham antara kedua kakak beradik tersebut, Arief terpaksa mengajukan syarat yang sangat berat.

Pihak Griya Lansia bersedia merawat Nenek Nasikah, namun dengan konsekuensi anak-anaknya tidak boleh lagi menjenguk, dan bahkan tidak akan diberi kabar jika sang ibu meninggal dunia.

Syarat ini diajukan Arief agar niatan kedua putri tersebut urung terlaksana.

"Itu persyaratan kami buat sangat berat supaya niatan kakak beradik ini tak terwujud," jelas Arief.

Di luar dugaan, bukannya membatalkan niat, kedua kakak beradik itu justru semakin berkeras untuk menitipkan ibunya.

Mereka berdalih takut jika Nenek Nasikah akan terlantar di jalanan karena tidak ada yang merawat.

Mendengar keputusan tersebut, ketua yayasan syok hingga tak bisa berkata-kata.

Arief bahkan menunjukkan bukti tangkapan layar (screenshot) bahwa ia telah dua kali mengingatkan mereka untuk mempertimbangkan ulang keputusan tersebut.

Melihat tekad bulat mereka, akhirnya pihak Griya Lansia memutuskan untuk merawat Nenek Nasikah.

Sebuah draf perjanjian pun dibuat dan ditandatangani.

Arief menjelaskan, pihaknya tidak berniat membuat kejadian ini menjadi ramai.

Kisah ini viral di media sosial yang diunggah akun TikTok Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra pada Jumat (27/6/2025).

Dalam video tersebut, tampak Arief Camra duduk di samping nenek renta bernama Nasikah (74).

Nenek Nasikah mengenakan jilbab ungu.

Ia datang diantar oleh kedua putrinya berinisial SR dan F.

“Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia.

Sidoarjo, Jumat 27 Juni 2025,” tulis di keterangan video.

"Jangan nangis dengan berita ini. Jadi ada satu ibu ini, di samping saya. Jadi beliau ini diserahkan anak kandungnya secara total ke Griya Lansia,” uca Arief Camra.

"Saya nggak bisa ngomong, karena dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari, dalam draft,” lanjut Arief

(*)

Artikel telah tayang di Tribun Sumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved