Berita Viral

Sadisnya Ibu di Makassar Bunuh Bayi 2 Bulan Pakai Toples, Histeris Setelah Dilaporkan Sang Nenek

Seorang ibu muda di Makassar tega habisi nyawa bayinya yang baru berumur dua bulan.

Editor: Lisna Ali
tribunnews.com
IBU BUNUH BAYI - Ilustrasi. Sadisnya ibu kandung di Makassar habis nyawa bayinya berumur dua bulan. 

TRIBUNPALU.COM - Seorang ibu muda di Makassar tega habisi nyawa bayinya yang baru berumur dua bulan.

Peristiwa pilu itu terjadi di Pampang 2 Lowong 5, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/7/2025) pukul 20.00 WITA.

Ibu N yang merupakan ibu kandung menghabisi bayi laki-lakinya dengan memukul bagian kepala menggunakan toples.

Korban pun sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

Sayangnya, setelah di Rumah Sakit nyawa bayinya justru tak tertolong.

Sang ibu melihat buah hatinya terbujur kaku hanya bisa menangis histeris.

Bahkan saat N digiring polisi, pelaku masih terus menangis.

Kapolsek Panakkukang AKP Aris Satrio mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

Penyidik juga masih mendalami motif ibu kandung membunuh bayinya sendiri.

"Sempat kami tanya cuma kata ibu korban dipukul pakai toples (anaknya). (Korban dipukul di) bagian kepala. Tetapi untuk keterangan ini berubah-ubah. Makanya kami pastikan lagi untuk pendampingan dari pihak psikologi," ujarnya, Sabtu (5/7/2025).

Aris mengungkapkan peristiwa tragis itu pertama kali diketahui oleh nenek korban.

Sang nenek kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

"Yang tahu awal (pertama kali kejadian) nenek korban, melaporkan ke pihak kepolisian," ucapnya.

Aris mengatakan jenazah korban telah dibawa ke rumah sakit (RS).

Dia menyebut visum dan autopsi akan dilakukan untuk memastikan penyebab kematian.

"Untuk korban sudah kami bawa ke rumah sakit akan dilakukan visum dan autopsi," terangnya.

Motif

Motif pelaku lakukan penganiayaan terhadap bayinya masih terus diselidiki.

"Adanya dugaan pembunuhan terhadap bayi, terhadap bayi untuk saat ini kami masih melakukan pendalaman terhadap ibu korban yang kami duga melakukan perbuatannya," ujar Aris Satrio.

Karena reaksi pelaku yang berubah-ubah, Aris Satrio akan meminta pendampingan psikolog untuk pelaku.

Pasalnya ada dugaan N mengalami gangguan psikologis terhadap hal yang ia lakukan sendiri.

Pelaku sempat mengaku memukul kepala korban dengan toples.

Namun pelaku memberikan keterangan secara berubah-ubah.

"Sempat kami tanya, kata ibu korban dipukul pakai toples di bagian kepala," ungkap Aris.

"Tapi keterangan ini berubah-ubah. Makanya nanti kami pastikan lagi untuk pendampingan dari psikologi," lanjutnya.

Kondisi psikologis pelaku juga masih simpang siur.

 "Untuk riwayat kejiwaan masih simpang siur, tetapi kami dapatkan informasi awal ada gangguan psikologi," pungkasnya.

Saat ini jenazah sang bayi dibawa ke RS Bhayangkara untuk visum.

Sementara ibunya dibawa personel Polsek Panakkukang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Adapun kejadian itu, kata Aris diketahui setelah nenek korban melapor ke kepolisian.

Selain polisi, petugas dari Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) turut mendampingi penanganan kasus itu.

Artikel telah tayang di Tribunlampung.com

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved