Lomba Kebudayaan Sulteng 2025

Kepala Dinas Kebudayaan Sulteng Keluhkan Belum Punya Kantor, Minta Dukungan Komisi IV DPRD

Ia menjelaskan, lahan untuk pembangunan kantor sebenarnya telah tersedia dan bersertifikat, lokasinya pun bersebelahan dengan UIN,

Penulis: Robit Silmi | Editor: Regina Goldie
ROBIT/TRIBUNPALU.COM
BELUM ADA KANTOR TETAP - Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Andi Kamal Lembah, menyampaikan keluhan kepada Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah terkait kondisi instansinya yang hingga kini belum memiliki kantor tetap. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Andi Kamal Lembah, menyampaikan keluhan kepada Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah terkait kondisi instansinya yang hingga kini belum memiliki kantor tetap.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri pembukaan kegiatan lomba budaya yang digelar UPT Museum Sulteng, Selasa (15/7/2025).

"Kami belum punya kantor. Saat ini kami masih menumpang di UPT Museum Sulawesi Tengah, padahal sesuai aturan, tidak dibolehkan berkantor di kawasan museum," ungkap Andi Kamal di hadapan Komisi IV.

Ia menjelaskan, lahan untuk pembangunan kantor sebenarnya telah tersedia dan bersertifikat, lokasinya pun bersebelahan dengan kampus UIN Datokarama Palu. 

Baca juga: Dugaan Korupsi Dana BUMDes Dwipakarya Banggai Dilaporkan ke Kejaksaan

Namun, hingga kini pembangunan belum terealisasi karena keterbatasan anggaran dan perhatian.

"Artinya ini butuh perhatian dan dukungan dari semua pihak, termasuk dari DPRD," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Andi juga menyoroti keberadaan Museum Sulawesi Tengah yang saat ini masih berstatus tipe C. 

Ia berharap ke depan status museum bisa ditingkatkan menjadi tipe A agar anggaran dari pemerintah pusat juga meningkat.

“Kalau bisa naik tipe A, harapannya dana DAK yang masuk juga bisa lebih besar. Apalagi DAK bisa digunakan untuk membeli benda-benda koleksi bersejarah,” jelasnya.

Baca juga: Dirumorkan Dekat dengan Giorgio, Sarwendah Akhirnya Bongkar Perasaan Sebenarnya

Menurutnya, museum sangat membutuhkan tambahan koleksi untuk menunjang fungsi edukatif dan pelestarian budaya. 

Sebab jika benda-benda bersejarah berada di luar lingkungan museum, ada risiko besar terhadap keamanan dan perawatannya.

“Kalau di luar sana, khawatirnya tidak bisa dijaga dengan baik. Kalau di museum, ada tempat dan perlakuan khusus,” tandasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved