Polemik Gelar Toma Oge

Majelis dan Tokoh Adat Kaili Soroti FPKB Beri Gelar Toma Oge ke Anwar Hafid, Ungkap soal Aturan Adat

Gelar Toma Oge yang di berikan oleh Forum Pemuda Kaili Bangkit (FPKB) kepada Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid mendapat sorotan

|
Editor: Lisna Ali
handover
Pemberian gelar Toma Oge yang oleh Forum Pemuda Kaili Bangkit (FPKB) kepada Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid mendapat sorotan dari sejumlah pihak. 

TRIBUNPALU.COM - Pemberian gelar Toma Oge oleh Forum Pemuda Kaili Bangkit (FPKB) kepada Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid mendapat sorotan dari sejumlah pihak.

Hal itu disampaikan oleh Majelis Adat Pitunggota, Arena Parampasi, dan Majelis Adat Kota Palu, Arifin Sunusi.

Mereka menilai pemberian gelar Toma Oge atau raja Kaili tidak bisa diberikan secara asal melainkan harus berdasarkan kesepakatan lembaga adat dan memenuhi aspek adat setempat.

"Toma Oge itu Pimpinan atau Raja Kaili dan gelar itu tidak bisa sembarang diberikan kepada orang yang tidak berhak apalagi yang memberikan itu bukan lembaga adat resmi seperti Dewan Majelis Wali Adat Patanggota/Pitunggota," ujarnya.

Menurutnya gelar Toma Oge yang diberikan oleh FPKB itu tidak proposional dan menyalahi asas-asas kepatutan dan kelayakan dalam dimensi budaya Kaili.

Mereka juga mengklaim hingga saat ini Toma Oge belum dipimpin oleh siapa pun selain mantan Gubernur Longki Djanggola.

"Setau kami generasi muda Kaili, sejak 2011 hanya Om Haji Longki Djanggola yang diberikan dan berhak dapatkan gelar Toma Oge," kata salah satu tokoh adat.

Baca juga: Jembatan Batang Kayu Kelapa di Sausu Parigi Moutong Sulteng Kembali Patah, Truk Terperosok

Sementara itu, Arena Parampasi juga menyampaikan dalam hal pemberian gelar ini harusnya Gubernur Anwar Hafid melakukan komunikasi lebih awal kepada para tokoh adat atau dalam bahasa Kaili Totua adat.

"Harusnya sebagai Gubernur apalagi sebagai tokoh politik lebih dahulu bertanya dan lakukan komunikasi dengan para Totua Adat yang tepat, tidak langsung menerima begitu saja," kata Arena Parampasi.

"Jangan karena lembaga yang melakukan hajatan Libu Mbaso sudah dibantu pelaksanaannya tapi ada aspek dan sisi Lain yang menyimpang dan menyalahi," tambahnya.

Untuk diketahui, Gubernur Anwar Hafid juga sempat mendapat gelar Toma Oge dalam acara Konggres Posintomu todea (LibuMbaso) ditandai dengan Pemberian Guma dan Siga.

Para tokoh dan Majelis Adat juga mempertanyakan pelaksanaan gelaran LibuMbaso.

"Apakah layak diadakan oleh FPKB dan apakah memenuhi aspek-aspek keadatan dan kearifan lokal setempat (budaya Kaili)," tutupnya.

Gelar Toma Oge Pernah Diberikan ke Longki Djanggola

Penganugerahan gelar Toma Oge (To Maoge) pernah diberikan kepada Longki Djanggola sebagai Gubernur Sulawesi Tengah. 

Longki Djanggola dianugerahi gelar "Toma Oge Nungata Kaili" pada 18 Juni 2011.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved